Berkat GND, Huawei Bisa Lebih Cepat Rilis Ponsel di Indonesia

6 November 2017 21:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Huawei Nova 2i. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Huawei Nova 2i. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan.com)
ADVERTISEMENT
Akhir Agustus lalu, Huawei mengumumkan PT GND Imperium Perkasa sebagai distributor terbaru mereka di Indonesia. Kerja sama ini dipercaya Huawei bisa mempercepat peluncuran semua produk smartphone-nya di pasar Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Buah dari kemitraan ini sudah terlihat dengan rilisnya ponsel baru mereka, Nova 2i, di Indonesia yang hanya berselang dua sampai tiga pekan dari peluncuran perdana di China. Bukan tidak mungkin Mate 10, produk flagship terbaru Huawei, juga akan segera menyusul secepatnya.
Dengung kehadiran Mate 10 di Indonesia semakin terdengar jelas setelah Direktur Penjualan Huawei Indonesia, Lo Khing Seng, mengatakan pihaknya saat ini tengah mengurus Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel flagship itu.
Seperti yang sudah diketahui, pemerintah telah menetapkan aturan main bagi seluruh vendor yang ingin membawa ponsel 4G ke Indonesia harus memiliki sertifikat TKDN dengan kandungan lokal sebesar 30 persen.
"Mate 10 kita harapkan harus segera masuk. Kita sudah menuju ke arah sana. Sistem TKDN coba kita ikuti apa yang diminta pemerintah," kata Seng, di sela acara peluncuran Nova 2i di Jakarta, Senin (6/11).
ADVERTISEMENT
Untuk mematuhi aturan TKDN 30 persen, Huawei menjalin kerja sama dengan PT Panggung Electric Citrabuana di Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai fasilitas produksi smartphone mereka.
Sayang, Seng belum bisa berbicara banyak mengenai kapan Mate 10 segera tiba di Tanah Air. "Secepatnya ya, saya belum bisa janji," tambahnya.
Di samping itu, Seng sangat bergembira dengan kemitraan GND ini karena ke depan nantinya konsumen tidak perlu menunggu terlalu lama kehadiran ponsel selanjutnya dari Huawei, entah itu kelas budget maupun high-end.
"Kita untuk launching produk (di Indonesia) selalu tertinggal. Dengan adanya GND ini kita harapkan launching produk tidak akan tertinggal jauh seperti dulu," ucap Seng.