Bill Gates: Asisten Pribadi AI Bisa Bunuh Google dan Amazon

25 Mei 2023 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Co-founder Microsoft dan juga lembaga filantropi Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates. Foto: Kazuhiro NOGI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Co-founder Microsoft dan juga lembaga filantropi Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates. Foto: Kazuhiro NOGI / AFP
ADVERTISEMENT
Pendiri Microsoft, Bill Gates, meyakini masa depan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kemungkinan besar akan menghadirkan asisten pribadi digital yang dapat melakukan berbagai tugas.
ADVERTISEMENT
Teknologi asisten pribadi AI itu disebut akan membantu sangat mendalam, dan secara radikal mengubah perilaku manusia. Cara baru tersebut bisa membuat orang tak perlu lagi mengunjungi situs pencari internet Google, memakai aplikasi tertentu, sampai tak perlu lagi berbelanja di Amazon.
Gates mengatakan ada peluang 50:50 bahwa pemenang AI di masa depan itu adalah startup atau perusahaan raksasa teknologi. Pihak pertama dan pemenang dari kompetisi akan memiliki keuntungan lebih.
Meskipun, butuh beberapa tahun untuk pengembangan sampai asisten personal ini benar-benar kuat untuk dipakai publik
"Saya akan kecewa kalau Microsoft tidak pergi ke sana," kata Gates, dalam diskusi seputar AI yang digelar Goldman Sachs dan SV Angel di San Francisco, Senin (23/5).
ADVERTISEMENT
"Saya terkesan dengan beberapa startup, termasuk Inflection," tambahnya, yang mengacu pada startup Inflection.AI, yang didirikan oleh Mustafa Suleyman, mantan eksekutif DeepMind.
Ilustrasi ChatGPT. Foto: Iryna Imago/Shutterstock
Gates turut membahas upaya kesehatan yang memanfaatkan AI dalam proyek Bill and Melinda Gates Foundation. Dia berharap AI bisa membantu mendorong inovasi di bidang tersebut dan mengarah para pengembangan obat yang lebih maju.
Sejauh ini, Microsoft adalah pihak yang menanamkan teknologi AI generatif seperti ChatGPT dari OpenAI di sejumlah produknya.
Dia menyoroti bahwa teks informasi yang dihasilkan AI semacam ChatGPT telah membantu para pekerja kerah putih. Gates menambahkan bahwa dia percaya, robot humanoid di masa depan akan lebih terjangkau harganya untuk digunakan perusahaan ketimbang karyawan manusia, dan itu juga berdampak pada pekerja kerah biru.
ADVERTISEMENT
"Saat kita telah menemukan robot ini, kita hanya perlu memastikan robot itu tidak terkena Alzheimer," canda Gates