Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pendiri Microsoft Bill Gates menilai Amerika Serikat tidak bergerak cepat dalam menangani pandemi virus corona COVID-19 di negaranya. Ia mengungkap bahwa kini, AS telah kehilangan kesempatan untuk melakukan protokol physical distancing untuk memutus rantai penularan.
ADVERTISEMENT
“Amerika telah melewatkan kesempatan untuk mengendalikan (COVID-19) tanpa ‘shut down’,” kata Gates dalam acara TED Connects. “Kita tidak bergerak cepat untuk menghindari adanya ‘shut down’.”
Menurut Gates, AS seharusnya sudah bersiap sejak Januari, saat wabah virus corona mulai meluas ke beberapa negara. Gates mengkritik langkah pemerintah AS yang lamban sehingga wabah masuk dan terus mengganas hingga memakan lebih banyak korban di negaranya.
Di AS, ada lebih dari 50 ribu orang yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona COVID-19 . Gara-gara hal itu, beberapa wilayah besar di AS, seperti California, New York City, dan Washington D.C., telah menginstruksikan masyarakatnya untuk menutup bisnis mereka.
ADVERTISEMENT
Meski hanya untuk sementara, namun kebijakan itu membuat angka PHK dan pasar anjlok hingga ke posisi terendah hingga beberapa tahun ke depan. Anjloknya bisnis itu membuat Presiden AS Donald Trump meminta semua usaha untuk kembali beroperasi saat Paskah pada 12 April mendatang.
Perintah itu mendapatkan protes dan dikritik keras oleh para pemerintah daerah dan pakar kesehatan. Jika wabah belum mereda, membuka kembali operasional bisnis secara keseluruhan hanya berpotensi menambah jumlah pasien COVID-19 dan akan menyebabkan lebih banyak kematian.
Gates pun mengakui bahwa physical distancing akan membawa bencana bagi perekonomian. Tetapi, saat ini sudah tidak ada jalan tengah untuk menghindari jumlah penularan selain cara tersebut. Ia menyarankan penutupan bisnis dilakukan selama enam hingga 10 minggu.
“Sangat kasar untuk mengatakan kepada orang-orang, ‘Hey teruslah pergi ke restoran, belilah rumah baru, abaikan saja tumpukan mayat di sudut-sudut jalan. Kami hanya ingin kalian terus belanja karena beberapa politisi hanya berpikir soal pertumbuhan PDB yang paling penting’,” kata Gates, dilansir CNBC.
ADVERTISEMENT
“Sangat sulit memberi tahu orang-orang selama epidemi, bahwa mereka apabila mereka terus-terusan pergi melakukan aktivitas mereka, itu hanya akan membuat penyakit ini semakin meluas,” sambungnya.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 9:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini