Bixby, Kecerdasan Buatan Samsung Hadir di Galaxy S8

22 Maret 2017 19:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Samsung Galaxy di MWC 2017. (Foto: Samsung)
zoom-in-whitePerbesar
Samsung Galaxy di MWC 2017. (Foto: Samsung)
Samsung tampaknya tak mau kalah dengan Google, Apple, Amazon, dan Microsoft, dalam menciptakan asisten digital berbasis teknologi kecerdasan buatan. Malah, aplikasi pesan instan Line juga baru-baru ini mulai mengembangkan teknologi serupa.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Samsung ikut mengembangkan asisten digital berbasis AI (Artificial intelligence/kecerdasan buatan) yang diberi nama Bixby. Teknologi Samsung ini sedikit berbeda dari Siri milik Apple atau Cortana milik Microsoft. Bukan bertindak sebagai database yang akan menjawab pertanyaan atau mengatakan suatu hal spesifik, Bixby lebih difungsikan sebagai pembantu dalam ponsel.
Bixby siap menunjukkan kemampuannya untuk pertama kali di ponsel Galaxy S8 yang dijadwalkan akan meluncur pada 29 Maret mendatang. Sebuah tombol khusus untuk meluncurkan Bixby bakal terdapat di dalam ponsel. Tapi, Samsung mengatakan kemampuan Bixby masih hanya sebatas untuk aplikasi bawaan saja pada awalnya, kemudian akan terus ditambahkan seiring berjalannya waktu.
Bixby juga akan berfungsi dalam bahasa Inggris dan Korea pada awalnya, yang direncanakan untuk ditambah bahasa lain seperti China dan Spanyol setelah diluncurkan.
ADVERTISEMENT
Kepala Riset dan Pengembangan Peranti Lunak dan Layanan dari Samsung, Injong Rhee, mengungkapkan Bixby akan mengubah perilaku pengguna ketimbang hanya menggunakan perintah melalui sentuhan saja. Rhee memberi contoh, Bixby bisa membantu pengguna mengirimkan gambar ke galeri ponsel ibunya tanpa harus mengganti aplikasi atau mengetik kontaknya.
Kepala R&D Samsung, Injong Rhee. (Foto: Samsung)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala R&D Samsung, Injong Rhee. (Foto: Samsung)
"Bixby adalah antarmuka pengguna yang cerdas, benar-benar berfokus pada antarmuka," ujar Rhee, dilansir The Verge. "Merek lain kebanyakan berfokus sebagai penyedia pengetahuan, memberikan jawaban berdasarkan pertanyaan, juga pencarian yang luas. Sementara Bixby memiliki kemampuan untuk mengembangkan antarmuka baru ke dalam perangkat kami, atau perangkat lain yang menggunakan Bixby," jelas Rhee.
Bixby didesain untuk memberi keleluasaan bagi penggunanya dalam menggunakan perintah suara dan sentuhan antarmuka secara bergantian, juga membantu rangkaian kegiatan dalam ponsel.
ADVERTISEMENT
Samsung tampaknya menyadari akan sulit bersaing dengan Google, Microsoft, dan Amazon dalam mengembangkan asisten virtual yang memiliki banyak informasi. Oleh karena itu, Samsung mencoba menyasar pada teknologi kecerdasan buatan yang mampu mengerjakan tugas-tugas sederhana dalam ponsel. Selain itu, Samsung juga mengaku integrasi yang lebih dalam dari Bixby di aplikasi akan membuatnya lebih berguna dan dapat diandalkan.
Rhee mengungkapkan, tujuan dari Bixby ke depannya adalah membuat antarmuka dari ponsel menjadi lebih sederhana dan lebih alami dalam digunakan. Ia mengklaim, ponsel pintar sebenarnya bisa melakukan 10.000 tugas, sementara asisten digital saat ini hanya bisa melakukan sekitar 100 tugas.
ADVERTISEMENT
"Semua yang Anda lakukan dengan perintah sentuhan, bisa Anda lakukan juga lewat perintah suara dengan Bixby," papar Rhee.
Tentu saja ambisi Samsung meningkatkan antarmuka perangkatnya tak hanya berhenti di ponsel pintar, melainkan produk lain. Rhee menyebutkan Bixby bisa bekerja dengan perangkat apapun yang memiliki koneksi internet dan mikrofon. Menurutnya, asisten digital tersebut bisa memaksimalkan semua fitur dan pengaturan yang kompleks dari perangkat teknologi modern. Bixby juga menggunakan layanan komputasi awan, sehingga memiliki kemampuan untuk menghubungkan perangkat-perangkat yang berbeda.
Beberapa bocoran di dunia maya sendiri sudah menunjukkan wujud dari Samsung Galaxy S8, yang mengusung ukuran layar sebesar 5,7 inci untuk S8 biasa dan 6,2 inci untuk S8+.
Keduanya tampak memiliki layar yang lebih panjang dan mendominasi bagian depan ponsel. Ini juga membuat tepian layar pada kanan dan kiri semakin tipis ukurannya, begitu juga bagian atas dan bawah layar yang makin dipangkas demi mendapatkan desain layar yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Ponsel yang dikabarkan akan mulai dipasarkan ke konsumen pada 21 April ini memiliki tiga pilihan model warna, yaitu black sky, orchid grey, dan arctic silver. Sosok yang membocorkan hal ini tak lain adalah Evan Blass si pemilik akun Twitter @evleaks yang terkenal sering memocorkan informasi seputar gadget terbaru dan nyaris semua bocorannya benar.
Tak cukup hanya dengan penampakannya saja, Blass juga membocorkan harga dari produk-produk Samsung yang akan dirilis pada 29 Maret tersebut. Selain Galaxy S8 dan S8+, Evan juga mengungkap harga dari beberapa aksesori ponsel tersebut, seperti docking station DeX, headset GearVR baru, dan kamera Gear 360.
ADVERTISEMENT
Untuk harga Galaxy S8, ia memberi bocoran harganya adalah 799 euro atau setara Rp 11,4 juta, sementara S8 Plus bakal dihargai 899 euro atau Rp 12,8 juta.
Untuk aksesorinya, DeX dihargai 150 euro (Rp 2,1 juta), GearVR dihargai 129 euro (Rp 1,8) juta, dan Gear 360 dihargai 229 euro (Rp 3,2 juta).