Blibli Bagikan Tips Cegah Penipuan saat Belanja Online Harbolnas, Begini Caranya

30 November 2023 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Platform e-commerce Blibli Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Platform e-commerce Blibli Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tren belanja online yang kini tengah digandrungi masyarakat justru dimanfaatkan oleh penjual nakal untuk menjalankan aksi penipuan, di mana barang yang dipesan konsumen tidak sesuai dengan deskripsi atau tidak sampai ke tujuan karena memang tidak pernah dikirim.
ADVERTISEMENT
Menjelang Harbolnas yang akan terjadi pada 12 Desember 2023 mendatang, marketplace di beberapa e-commerce biasanya menawarkan diskon besar-besaran, tak terkecuali di e-commerce Blibli. Saat Harbolnas, penjualan akan melonjak tajam dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Namun, momen ini biasanya dimanfaatkan oleh penjual yang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan aksi penipuan. Modusnya beragam, bisa berupa barang yang tidak sesuai dengan deskripsi, bahkan barang yang tak kunjung dikirim. Ditambah fenomena FOMO (fear of missing out) yang kini terjadi di kalangan anak muda seperti Gen Z dan milenial, membuat peluang penipuan online dengan iming-iming diskon besar saat Harbolnas semakin meningkat.
Ini selaras dengan Laporan Risiko Global yang dirilis World Economic Forum pada tahun 2022, menunjukkan bahwa 95% masalah keamanan siber disebabkan oleh kesalahan manusia termasuk FOMO terhadap info promo hari besar seperti Harbolnas.
ADVERTISEMENT
Sementara berdasarkan data Kementerian Komunikasi, sepanjang Agustus 2018 hingga 16 Februari 2023, terdapat 1.730 konten penipuan online yang menyebar di masyarakat. Sedangkan dari 2017 - 2021, diproyeksikan kerugian akibat penipuan online di Indonesia mencapai Rp 18,7 triliun.
Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemkominfo RI. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
Yang menarik, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Center for Digital Society (CFDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) dari total jumlah masyarakat Indonesia, 66 persennya pernah menjadi korban penipuan online.
“Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan bahwa potensi kerugian yang dihadapi oleh negara-negara di dunia akibat kejahatan siber dan hoaks sampai Rp 78,106 triliun pada 2024,” ujar Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemkominfo RI, dalam acara Gerakan Tanpa Tipu Tipu panduan belanja online selalu #IngatVOMO, di Jakarta Pusat, Kamis (30/11).
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, melalui "Gerakan Tanpa Tipu Tipu panduan belanja online selalu #IngatVOMO", Blibli mengajak masyarakat untuk lebih cermat lagi dalam berbelanja online. Lewat slogan #IngatVOMO yang memiliki arti “Verifikasi, Observasi, Mudah akses info, dan Ofisial” masyarakat diminta untuk melakukan cek ulang sebelum memutuskan untuk checkout barang di e-commerce. Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan sebelum berbelanja sebagai berikut:

Verifikasi

Observasi

Harga wajar

Mudah akses info

Ofisial

Septriana mengatakan, bagi mereka yang menjadi korban penipuan online bisa mengadukan ke Kominfo lewat dua metode:
ADVERTISEMENT