Blibli Bikin Eksperimen Penipuan Belanja Online, Jakarta Jadi Kota Paling FOMO

1 Desember 2023 12:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Blibli Gerakan Tanpa Tipu Tipu panduan belanja online selalu #IngatVOMO. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara Blibli Gerakan Tanpa Tipu Tipu panduan belanja online selalu #IngatVOMO. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Munculnya perilaku fear of missing out (FOMO) di tengah peningkatan tren belanja online membuat PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) tertarik melakukan sebuah sosial eksperimen untuk mengukur potensi penipuan yang dialami masyarakat Indonesia. Hasilnya, mereka menemukan fakta mengejutkan dari fenomena FOMO tersebut.
ADVERTISEMENT
Perilaku FOMO sendiri disebut telah membuat peluang penipuan online semakin meningkat, terutama saat Harbolnas di mana barang dijual dengan harga sangat murah. Ini selaras dengan Laporan Risiko Global yang dirilis World Economic Forum pada tahun 2022, menunjukkan bahwa 95% masalah keamanan siber disebabkan oleh kesalahan manusia termasuk FOMO terhadap info promo hari besar seperti Harbolnas.
Sementara berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dari 2018 hingga 2019 kasus kejahatan siber meningkat sebanyak 25 persen; 2019 - 2020 naik 70 persen; dan dari 2021 naik hingga 230 persen.
“Ini menandakan bahwa kita sekarang memang sedang menuju transportasi digital. Tapi tidak dilengkapi dengan literasi yang baik,” ujar Sandromedo Christa Nugroho, Ketua Tim Insiden Siber Sektor Keuangan, BSSN.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, data Kementerian Komunikasi menyebut, sepanjang Agustus 2018 hingga 16 Februari 2023, terdapat 1.730 konten penipuan online yang menyebar di masyarakat. Sementara dari 2017 - 2021, diproyeksikan kerugian akibat penipuan online di Indonesia mencapai Rp 18,7 triliun.
Yang menarik, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Center for Digital Society (CFDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) dari total jumlah masyarakat Indonesia, 66 persennya pernah menjadi korban penipuan online.
vomoshop, situs web eksperimen pernipuan online yang diinisasi Blibli. Foto: Dok. Istimewa

Sosial eksperimen Blibli lewat vomoshop

Melihat tingginya data penipuan online ini, Blibli berinisiatif membuat sosial eksperimen untuk mengukur potensi penipuan yang bisa dialami masyarakat Indonesia sekaligus mengedukasi literasi belanja online lewat slogan #IngatVOMO.
Eksperimen bertajuk VOMO yang merupakan sebuah akronim dari "Verifikasi, Observasi, Mudah akses info, dan Ofisial" ini dilakukan lewat sebuah situs web belanja online vomoshop: https://www.vomoshop.com/.
ADVERTISEMENT
Project ini digagas oleh Blibli bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Asosiasi Ecommerce Indonesia-idEA, para pemilik merek, dan media massa serta komunitas.
Situs vomoshop didesain dengan tampilan layaknya situs belanja online biasa. Di dalamnya terdapat banyak barang-barang yang dijual dengan harga super murah, serta menyediakan laman untuk checkout tapi menggunakan nomor rekening pribadi alias tidak resmi.
Tampilan dan mekanisme vomoshop dirancang sedemikian rupa untuk mencari tahu tingkat literasi digital dan kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan siber saat bertransaksi online.
“Dari hasil ini kita sebetulnya tidak mendapatkan transaksi karena memang tujuannya untuk mengedukasi. Jadi, pada saat memutuskan untuk mentransfer dan checkout, langsung kita keluarkan page: #IngatVOMO,” ujar Yolanda Nainggolan, VP Public Relations Blibli, dalam acara Gerakan Tanpa Tipu Tipu panduan belanja online selalu #IngatVOMO, di Jakarta Pusat, Kamis (30/11).
Yolanda Nainggolan, VP Public Relations Blibli. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
Hasilnya eksperimen menunjukkan, dalam waktu satu bulan, ada lebih dari 63.000 visitor yang mengunjungi situs vomoshop. Dari jumlah tersebut, 4 dari 5 visitor ternyata memutuskan checkout belanja. Dari data tersebut, warga Jakarta menjadi yang paling banyak korban FOMO di mana jumlah perempuan lebih banyak ketimbang laki-laki.
ADVERTISEMENT
Padahal, dalam situs vomoshop, Blibli membuat sejumlah trigger yang mencurigakan. Namun, masyarakat tetap memutuskan untuk checkout karena melihat harga yang sangat murah dari aslinya.
Temuan menarik lagi adalah hasil kerja sama antara Blibli dengan akun Instagram @ecommurz, di mana sebanyak 1 dari 2 pengikut akun tersebut mengunjungi vomoshop dan melakukan checkout pada produk incaran tanpa pikir panjang.
Apalagi saat iklan diberi embel-embel “Promo hanya berlaku hari ini”, tingkat FOMO orang-orang meningkat 80 persen untuk segera melakukan checkout dan pembayaran. Ini membuktikan bahwa mayoritas warga masih rentan terjebak tipu-tipu online akibat FOMO.
Eksperimen juga menunjukkan, hanya 7 persen visitor yang berhati-hati dan tidak melakukan checkout karena curiga produk yang dijual tidak original dan tidak meyakinkan. Adapun produk yang paling banyak diminati untuk segera checkout adalah barang-barang elektronik berupa TV, vacuum cleaner, hair dryer dan produk gaming.
ADVERTISEMENT

Tips terhindar penipuan online

Guna terhindar dari penipuan online, Blibli memberikan tips #IngatVomo sebelum berbelanja online, berikut langkah-langkahnya:

Verifikasi

Observasi

Mudah akses info

Ofisial

Sementara bagi kamu yang menjadi korban penipuan online bisa mengadukan ke kominfo lewat dua metode: