Bocah Ini Jadi YouTuber Berpenghasilan Tertinggi Tahun 2020: Raup Rp 416 M

19 Desember 2020 13:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
YouTuber Ryan Kaji. Foto: Ryan's World/YouTube
zoom-in-whitePerbesar
YouTuber Ryan Kaji. Foto: Ryan's World/YouTube
ADVERTISEMENT
Bocah laki-laki berusia 9 tahun menjadi YouTuber dengan penghasilan tertinggi tahun 2020 lewat channel Youtube berisi konten unboxing dan review produk mainan anak. Dengan begitu, ia berhasil menjadi YouTuber berpenghasilan tertinggi selama tiga tahun berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Diberitakan The Guardian, Ryan Kaji bocah asal Texas berhasil meraup untung sebagai YouTuber dengan penghasilan mencapai 29,5 juta dolar AS atau setara dengan Rp 416 Miliar dari Channel YouTube Ryan’s World yang diluncurkan pertama kali pada 2015 oleh kedua orang tuanya.
Tak hanya itu, Ryan juga mendapat penghasilan tambahan sebesar 200 juta dolar atau setara Rp 2,8 triliun berkat mainan dan pakaian bermerek Ryan’s World, termasuk piyama Marks & Spencer. Dia juga mendapat penghasilan jutaan dolar lainnya dari kontrak serial TV sendiri di Nickelodeon.
Kaji yang disebut-sebut sebagai influencer anak pertama kali membuat video YouTube-nya pada tahun 2015. Total, saat ini Kaji memiliki 9 channel YouTube, di mana Ryan’s World menjadi channel yang paling populer dengan 41,7 juta subscriber dan ditonton 12,2 miliar kali.
ADVERTISEMENT
Salah satu konten berjudul 'Huge Eggs Surprise Toys Challenge' bahkan telah ditonton sebanyak 2 miliar kali, menjadikan satu di antara 60 video paling banyak dilihat di YouTube. Bak peribahasa semakin tinggi pohon semakin kencang anginnya, Kaji kini dihadapkan dengan ancaman penyelidikan dari Komisi Perdagangan Federal AS atas tuduhan pelanggaran terkait penyematan sponsor.
“Hampir 9 persen dari video Ryan Toys Review telah menyertakan setidaknya satu rekomendasi produk berbayar yang ditujukan untuk anak-anak prasekolah, kelompok yang terlalu muda untuk membedakan antara iklan dan ulasan," kata pihak Truth In Advertising. “Iklan ini sering kali menggambarkan makanan yang tidak sehat.”
Benjamin Burroughs, asisten profesor jurnalisme dan studi media di University of Nevada, Las Vegas, memperingatkan bahwa ada bahaya tersembunyi bagi anak-anak yang menjadi influencer anak.
ADVERTISEMENT
“Sebagai influencer anak-anak, Ryan didesak oleh perusahaan untuk bermain dengan mainan terbaru agar anak-anak lain dapat melihatnya. Tapi sekarang, influencer anak itu sendiri telah menjadi merek yang kemudian dimasukkan ke Walmart, Target, dan Amazon sebagai kekuatan dan pengaruhnya sendiri. Ini sangat mengejutkan,” kata Burroughs.
Sejumlah mainan daei Lego dipamerkan selama Pameran Mainan New York Fair , di Jacob K. Javits Convention Center, New York, Amerika Serikat. Foto: AFP/Johannes EISELE
Burroughs tertarik meneliti fenomena influencer anak setelah anaknya sendiri meminta dirinya untuk melakukan hal yang dilakukan Ryan dan keluarganya. “Saya berpikir, 'Oh, ada sesuatu yang terjadi di sini jika anak-anak saya mengharapkan keluarga kami terlihat seperti keluarga Ryan’,” ujarnya.
“Dalam keluarga Ryan, mereka dapat terus mengonsumsi konten dan produk. Mereka membuka mainan baru setiap hari dan kemudian bermain dengan mainan baru itu setiap hari, jadi ada konsumerisme konstan yang tertanam dalam pesan-pesan ini untuk anak-anak.”
ADVERTISEMENT
Selain Ryan Kaji, ada Jimmy Donaldson atau lebih dikenal sebagai Tuan Beast yang menduduki peringkat kedua YouTuber berpenghasilan fantastis dengan berhasil memboyong total uang sebesar 24 juta dolar atau setara Rp 339 miliar.
Donaldson memiliki konten-konten akrobatik berbahaya seperti membekukan diri di dalam es dan memberikan uang dalam jumlah besar bagi siapa saja yang bisa bersaing dalam tantangannya.