Bos Apple: iPhone Tidak Baik Dipakai Main Media Sosial Terlalu Lama

8 Oktober 2021 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Apple, Tim Cook. Foto: Getty Images/Stephem Lam
zoom-in-whitePerbesar
CEO Apple, Tim Cook. Foto: Getty Images/Stephem Lam
ADVERTISEMENT
Perilaku para pengguna produk Apple, seperti iPhone yang terlalu lama main media sosial, sangat mengkhawatirkan Tim Cook. CEO Apple itu menilai saat ini terlalu banyak orang yang menggunakan teknologi hingga kelewatan batas.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan Bustle, Cook berbicara tentang kecanduan media sosial dan teknologi. Cook bahkan mengulangi klaim yang pernah ia ucapkan sebelumnya, bahwa teknologi harus melayani umat manusia dan bukan sebaliknya.
Pria 60 tahun itu menjadi khawatir saat banyak orang menggunakan teknologi terlalu sering dengan intensitas tinggi. Hal itu berbeda dengan tujuan Apple yang mencoba membuat para penggunanya lebih banyak waktu untuk kegiatan lain.
CEO Apple, Tim Cook menggenggam iPad Pro. Foto: REUTERS/Stephen Lam
Selama wawancara, Cook mencontohkan aplikasi Shine yang tersedia di Apple Apps Store di mana sebuah platform yang dirancang untuk melawan stigma sosial seputar masalah kesehatan mental. Menurut Cook itu adalah contoh yang kuat tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dikutip MacRumors, bagi Cook yang sudah 10 tahun menjadi CEO Apple, saat ini kesehatan mental menjadi penting. Ia pun bercerita untuk mengatasi stres dalam kegiatan sehari-harinya menjadi bos perusahaan teknologi terbesar, meditasi menjadi jalan keluarnya.
ADVERTISEMENT
Kembali ke adiksi media sosial, Cook menyatakan konsep scrolling tanpa batas dari platform, seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, meskipun tidak disebutkan secara langsung, membuat dampak buruk ke pengguna. Dia mengatakan bahwa Apple ingin pelanggannya menikmati produk mereka, seperti iPhone untuk terhubung dengan keluarga dan teman, bukan menggunakannya untuk scrolling media sosial tanpa henti.
Ilustrasi media sosial Twitter. Foto: Shutter Stock
Pencipta mekanisme “infinite scroll” atau menggulir tak terbatas di media sosial, Aza Raskin, pun mengatakan pada 2019 bahwa dia sangat menyesal atas penemuannya itu. Bahkan dia menyesali apa yang telah dilakukan terhadap masyarakat.
Awalnya Raskin menjelaskan tujuan ide itu adalah untuk membantu menciptakan pengalaman yang mulus untuk pengguna. Mereka untuk terus bergerak ke atas atau ke bawah halaman, menghilangkan kebutuhan untuk menekan tombol "refresh" atau menekan "next page". tetapi sayangnya, itu ternyata menjadi taktik untuk membuat mereka tetap online selama mungkin.
ADVERTISEMENT
* * *
Ikuti survei kumparan Tekno & Sains dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveiteknosains