Browser Safari Pakai Fitur Tencent, Data Pengguna iOS Dipantau China?

15 Oktober 2019 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apple iPhone 7. Foto: REUTERS/Regis Duvignau
zoom-in-whitePerbesar
Apple iPhone 7. Foto: REUTERS/Regis Duvignau
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Apple mengundang kontroversi terkait dengan aplikasi browser internet mereka, Safari. Pasalnya, raksasa teknologi asal AS tersebut kedapatan menggunakan jasa Tencent, perusahaan teknologi asal China, sebagai penyedia fitur anti-phishing di browser bawaan iPhone.
ADVERTISEMENT
Fitur yang disediakan Tencent untuk Safari di iOS adalah Fraudulent Website Warning. Ini adalah fitur untuk meningkatkan keamanan online dengan referensi silang URL terhadap layanan daftar hitam situs web penipuan.
Tencent Holding Ltd. Foto: REUTERS/Bobby Yip
Penggunaan layanan Tencent oleh Apple pertama kali ditemukan oleh Matthew Green, seorang profesor kriptografi dari John Hopkins University. Dia mengungkap, fitur tersebut sudah aktif secara default di browser Safari pada perangkat dengan sistem operasi iOS 13.
"Fitur ini tampaknya 'aktif' secara default di iOS Safari, artinya jutaan pengguna berpotensi terpengaruh," kata Matthew di blog pribadinya, Minggu (13/10).
Peluncuran iPhone X Foto: AP Photo/Marcio Jose Sanchez
Sebelumnya, Apple menggunakan jasa Safe Browsing dari Google sebagai penyedia anti-phishing di Safari. Namun, penemuan Matthew mengakibatkan perusahaan mendapatkan perhatian publik, khususnya mengenai isu penjualan data pribadi pengguna ke pemerintah China.
ADVERTISEMENT
Dilansir Engadget, kerja sama antara Apple dan Tencent sebenarnya sudah berlangsung sejak 2017, setelah event Apple Worldwide Developers Conference di tahun tersebut. Pada awalnya, Tencent hanya menjadi penyedia fitur-anti phishing bagi perangkat iPhone di China, sebelum menjadi penyedia fitur secara global.
Smartphone baru Apple, iPhone 11. Foto: Jason Lee/Reuters
Apple sendiri telah menanggapi isu penjualan data tersebut. Perusahaan mengklaim, bahwa Tencent hanya menjadi penyedia fitur anti-phishing bagi pengguna di daratan China.
"Apple melindungi privasi pengguna dan melindungi data Anda dengan Safari Fraudulent Website Warning, fitur keamanan yang menandai situs web yang dikenal sebagai berbahaya. Ketika fitur ini diaktifkan, Safari memeriksa URL situs web terhadap daftar situs web yang dikenal dan menampilkan peringatan jika URL pengguna mengunjungi diduga melakukan penipuan seperti phising," jelas pihak Apple, dilansir Apple Insider.
ADVERTISEMENT
"Untuk menyelesaikan tugas ini, Safari menerima daftar situs web yang diketahui berbahaya dari Google, dan untuk perangkat dengan kode wilayah mereka yang diatur ke daratan Cina, Safari menerima daftar dari Tencent. URL sebenarnya dari situs web yang Anda kunjungi tidak pernah dibagikan dengan penyedia penjelajahan aman dan fitur ini dapat dimatikan."