Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Buang Hard Disk Sembarangan, Pria Ini Kehilangan Bitcoin Senilai Rp 5,6 Triliun
23 Desember 2021 8:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2008 lalu, harga mata uang kripto Bitcoin terus meroket dari yang awalnya hanya sekitar Rp 14.000 hingga kini mencapai Rp 704 juta per koin. Namun, enggak semua investor Bitcoin awal dapat menikmati profit bombastis seperti itu – khususnya bagi mereka yang sembarangan membuang dompet Bitcoin miliknya.
ADVERTISEMENT
The New Yorker baru-baru ini melaporkan seorang investor Bitcoin asal Wales yang berupaya menggali tempat pembuangan sampah di kotanya, Newport, untuk menemukan hard disk berisi 8.000 Bitcoin miliknya yang hilang sejak 2013 lalu. Nilai Bitcoin itu kini setara dengan Rp 5,6 triliun.
Orang tersebut, yang bernama James Howell, merupakan salah satu penambang Bitcoin awal pada 2009. Meski demikian, ia tidak bisa menikmati investasinya tersebut karena ceroboh membuang hard disk tempat akses kunci Bitcoin-nya ke tempat sampah.
Kejadian ini bermula ketika Howell mau bercinta dengan istrinya pada suatu malam Agustus 2013.
Saat itu, Howell bekerja sebagai ahli IT – pekerjaan yang membuatnya sering work from home. Istrinya, Hafina, tiba-tiba menyelinap masuk ke ruang kerjanya pada pukul 22.30 malam untuk mengajaknya bercinta.
ADVERTISEMENT
"Dia ingin bercinta denganku," kenang Howell kepada The New Yorker. "Area kantor, dengan jendela terbuka, adalah zona merokok."
Howell merupakan orang yang terbiasa membereskan ruang kerjanya usai bekerja. Mendengar ajakan istrinya tersebut, ia kemudian secara terburu-buru membuang barang yang dia anggap sudah tidak penting.
Di meja kerjanya ada dua buah hard disk. Salah satunya merupakan hard disk kosong, sedangkan yang lain merupakan hard disk berisi kunci Bitcoin yang dia copot dari laptop gaming Dell, usai Howell menumpahkan jus lemon ke keyboard beberapa bulan sebelumnya. Saat merapikan ruangan kerjanya itu, Howell merasa telah membuang hard disk kosong ke tempat sampah.
Setelah bercinta dengan istrinya, Howell bertanya apakah Hafina mau membuang sampah saat pagi hari ketika ia mengantar anak ke sekolah. Istrinya menolak dan mengatakan bahwa membuang sampah harusnya dilakukan oleh Howell.
ADVERTISEMENT
Menjelang tidur, pria tersebut masih kepikiran dengan hard disk yang dibuang. Ia berniat mau memungutnya kembali dari kantong sampah sebelum membuangnya ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Ketika bangun keesokan harinya, Howell hendak memungut hard disk tersebut sebelum ke TPA. Namun, istrinya ternyata sudah lebih dulu membuang kantong sampah itu.
Beberapa bulan kemudian, Howell menemukan sebuah berita di BBC yang melaporkan bahwa investor Bitcoin di Norwegia mampu membayar apartemen pakai profit dari Bitcoin. Kaget mendengar kabar tersebut, Howell pun membuka hard disk di meja kerjanya. Di situ dia sadar bahwa ia telah membuang hard disk yang salah.
“Saya menemukan hard drive kosong 20GB di laci saya, bukan ribuan Bitcoin,” kata Howell kepada CBS News.
Sejak itu, Howell giat melobi pemerintah setempat untuk mengizinkannya menggali berton-ton sampah di TPA kota Newport untuk menemukan Bitcoin miliknya. Namun, setelah 8 tahun berusaha, pejabat setempat masih menolak untuk mengizinkannya.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya telah dilakukan Howell untuk mengakses kembali hard disk berisi kunci Bitcoin miliknya. Dia mengatakan telah menghubungi para ahli dari seluruh dunia untuk memulihkan kekayaan Bitcoinnya yang besar. Ia juga berjanji memberikan sebagian koin Bitcoin miliknya ke dewan kota Newport – persuasinya agar dibolehkan menggali TPA kota tersebut.
Meski demikian, dewan kota Newport terus menolak permintaan Howell. Dewan kota bilang, menggali berton-ton sampah akan menyebabkan kerusakan lingkungan.
“Tugas dewan adalah memberikan layanan kepada penduduk kami," kata Howell menirukan pernyataan dewan kota. Permintaan Howell dipandang sebagai sesuatu yang menghalangi tugas itu.
Namun, Howell tetap bertekad untuk terus berusaha menemukan hard disk miliknya.
"Saya tidak akan menyerah, karena Anda tahu, seperti yang saya katakan, itu adalah tiket lotre yang hilang," katanya. "Tiket lotre akan hancur tapi hard drive tidak. Itu tidak akan kemana-mana."
ADVERTISEMENT