Bukalapak Siap Resmikan Pusat Riset AI di Bandung

27 Oktober 2018 9:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Achmad Zaky, CEO Bukalapak. (Foto: Bukalapak)
zoom-in-whitePerbesar
Achmad Zaky, CEO Bukalapak. (Foto: Bukalapak)
ADVERTISEMENT
Perusahaan e-commerce Bukalapak akan segera meresmikan pusat riset teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Bandung. Rencananya, pusat riset ini akan diresmikan pada November mendatang.
ADVERTISEMENT
Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky, mengatakan peluncuran pusat riset AI ini merupakan bentuk kerja sama antara Bukalapak dengan ITB (Institut Teknologi Bandung). Diharapkan, hasil kerja sama tersebut bisa melahirkan tenaga-tenaga ahli di bidang teknologi AI yang saat ini tengah berkembang.
"Kita bekerja sama dengan ITB. Jadi AI ini kan bidang baru. Dan kita ingin pihak kampus bisa berkolaborasi dengan perusahaan seperti kita untuk mengeksplorasi bidang baru ini. Mudah-mudahan bisa lebih cepat tentang pengetahuan AI ini," ujar Zaky, ketika ditemui di acara Ideafest 2018, Jakarta, Jumat (26/10).
Zaky mengungkapkan Bukalapak akan menyumbangkan data mereka dan pihak kampus yang menyediakan pengetahuannya untuk riset ini.
"Jadi kita bisa pakai hasil research ini bareng-bareng," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pusat riset AI akan menggunakan data pelanggan dari Bukalapak yang nantinya berupa sample. Data tersebut kemudian akan dijadikan bahan penelitian untuk membuat teknologi AI bekerja lebih baik. Namun Zaky menjamin keamanan data pengguna Bukalapak tetap aman.
"Data pelanggan yang diberikan berupa sampel, yang sampel aja jumlahnya jutaan. Nanti kita kasih ke mereka lalu diolah. Tapi keamanan data pengguna kita jamin aman. Mereka hanya bisa akses saja," jelasnya.
Booth Bukalapak di pameran BCA. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Booth Bukalapak di pameran BCA. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Zaky menjelaskan, sampel ini nantinya disamarkan sehingga bukan data asli. Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan data penggunanya itu.
Namun, Zaky belum mau berbicara banyak soal hal apa saja yang akan bisa dihasilkan dari pusat riset ini.
"Belum bisa nanti saja waktu launching," jawabnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pria lulusan ITB ini, pernah mengatakan jika pusat riset Bukalapak juga dapat digunakan untuk penelitian teknologi lainnya, baik perangkat lunak maupun keras serta teknologi yang tengah berkembang seperti drone, blockchain hingga IoT.
Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky (Foto: Bukalapak)
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky (Foto: Bukalapak)
Menurut Zaky, pusat riset AI pertama di Indonesia ini akan menjadi percontohan kerja sama penelitian bersama antara pihak swasta dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menciptakan makin banyak lagi AI research engineer di Indonesia.
Dukungan Kominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendukung penuh pembangunan pusat riset AI milik Bukalapak ini. Menurutnya, pusat riset ini akan membuat Indonesia memiliki engineer-engineer yang handal di bidang AI.
"Saya mendukung penuh, tadi saya kan saya ke Kemristekdikti. Soalnya Kemristekdikti yang akan meresmikan. Soalnya kita kan butuh teknologi AI, cloud computing, robotika semuanya yang kaitannya dengan teknologi revolusi industri yang ke-4," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Rudiantara menegaskan bahwa saat Indonesia membutuhkan talenta-talenta yang memiliki kemampuan untuk menunjang perkembangan teknologi saat ini. Talenta teknologi di Indonesia yang ada saat ini masih kurangnya jumlahnya.
"Karenanya digital talent Kominfo yang 20 ribu itu belajarnya itu semua, AI, cloud. Karena saat ini banyak startup-startup, kalo talent-nya enggak di-develop bagaimana? Makanya, pemerintah dalam hal ini Kominfo cepat-cepat buat itu," jelas Rudiantara.