Bukalapak: Zaky Sangat Memperhatikan Industri Teknologi Indonesia

15 Februari 2019 9:18 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky Foto: Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Tagar #UninstallBukalapak sedang menjadi perbincangan di lini masa Twitter dan masuk daftar trending topic Twitter Indonesia. Tagar ini diserukan para netizen sebagai ajakan untuk menghapus aplikasi belanja online Bukalapak setelah sang CEO sekaligus pendiri, Achmad Zaky, mem-posting cuitan yang dianggap memihak salah satu calon presiden di Pilpres 2019 nanti.
ADVERTISEMENT
Dalam cuitan yang telah dihapus, Zaky mengkritisi kecilnya jumlah dana yang dianggarkan Indonesia untuk riset dan pengembangan (research and development/R&D). Ia menyodorkan data pada tahun 2016 yang menunjukkan anggaran R&D Indonesia tertinggal jauh jika dibandingkan negara lainnya.
Di akhir cuitannya itu, ada pernyataan yang memicu gelombang komentar dari netizen, yakni "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," ujar Zaky. Akibatnya, cuitan Zaky menjadi viral dan banyak dikomentari netizen, terutama para pendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo.
Kicauan CEO dan pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, di Twitter yang telah dihapus. Foto: Twitter
Menanggapi viralnya cuitan sang bos, Head of Corporate Communication Bukalapak, Intan Wibisono, mengatakan bahwa sikap Zaky merupakan wujud perhatian Zaky terhadap industri teknologi di Tanah Air. Investasi lebih besar yang dialokasikan untuk industri teknologi dirasa bisa membantu ketinggalan Indonesia ke depannya.
ADVERTISEMENT
“Sebagai salah satu pendiri Bukalapak, Achmad Zaky sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia. Investasi dalam bidang riset dan SDM tingkat tinggi menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia,” ujar Intan, dalam keterangan resmi yang diterima kumparan.
Meski kicauan Zaky itu bernada kritik tajam terhadap pemerintah, tapi Intan menegaskan dukungan pemerintah selama ini terhadap Bukalapak telah mendorong mereka untuk terus maju.
"Kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak sebagai perusahaan teknologi terbesar di Indonesia sangat menyemangati kami," ungkap Intan.
Menanggapi protes keras dari netizen yang notabene pendukung Jokowi, Zaky memberikan konfirmasi bahwa ia tidak bermaksud memihak kalangan tertentu dari postingan tersebut. Menurutnya, presiden baru yang ia maksud, bisa siapa saja yang memenangkan pemilu kelak.
Achmad Zaky, CEO dan pendiri Bukalapak. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Zaky menjelaskan tujuan dari cuitannya tersebut adalah untuk menyampaikan fakta. Menurutnya, dalam 20-50 tahun ke depan, Indonesia perlu investasi dalam riset dan SDM kelas tinggi agar tidak kalah dibanding negara-negara lain.
Dalam rangkaian cuitannya, ia kemudian minta maaf kepada pendukung Jokowi. Dia mengatakan bahwa ia cukup mengenal Jokowi dan telah menganggap samg Presiden RI seperti seorang ‘Ayah’.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yang kurang sesuai kata-kata saya, jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama-sama orang Solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," kicau Zaky.
Dua pendiri Bukalapak, Fajrin Rasyid dan Achmad Zaky, bersama Presiden Jokowi. Foto: Bukalapak
Zaky mengapresiasi perhatian warganet di Twitter soal isu riset dan pengembangan tersebut. Ia menegaskan riset dan pengembangan adalah "single pembeda negara maju dan miskin."
ADVERTISEMENT
"Kalau engga kuat di R&D, kita akan perang harga terus. Negara maju masuk di perang inovasi. Negara miskin masuk di perang harga," tulis Zaky di Twitter.
Jumat (15/2) pagi, Zaky akhirnya memberikan klarifikasi resmi terkait cuitannya tersebut. Zaky menegaskan cuitannya tersebut tidak bermaksud mendukung atau tidak mendukung satu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.
"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” kata Zaky, dalam klarifikasi resmi yang diterima kumparan.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini ditayangkan, tagar #UninstallBukalapak masih masuk daftar trending topic Twitter Indonesia. Tapi kini ada tagar tandingan yang menyatakan dukungannya terhadap Bukalapak yaitu #DukungBukalapak yang juga masuk daftar trending topic.