Canggih! Ilmuwan Bikin Robot Kecoak buat Bantu Manusia saat Bencana Alam

16 April 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prototipe robot kecoak dengan "bug backpack" yang ditampilkan di pameran Milipol Asia-Pacific - TechX Summit 2024 pada 3-5 April 2024 di Singapura. Foto: Dok. Home Team Science and Technology Agency
zoom-in-whitePerbesar
Prototipe robot kecoak dengan "bug backpack" yang ditampilkan di pameran Milipol Asia-Pacific - TechX Summit 2024 pada 3-5 April 2024 di Singapura. Foto: Dok. Home Team Science and Technology Agency
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok ilmuwan berhasil memodifikasi kecoak menjadi robot dengan otak yang dapat dilatih secara khusus untuk menyelamatkan nyawa manusia saat terjadi bencana.
ADVERTISEMENT
Setelah bencana alam terjadi, tim SAR bisa menggunakan robot kecoak untuk menemukan korban hilang dan kemungkinan masih selamat, baik tertimbun reruntuhan atau tanah. Ini karena hewan siborg itu dirancang untuk bisa masuk ke dalam celah-celah dan mengirim info penting tentang keberadaan orang yang masih selamat sehingga tim bisa segera melakukan evakuasi.
Teknologi ini ditempel di punggung kecoak Madagaskar hidup. Perangkat memiliki kamera inframerah dan sensor untuk mengumpulkan dan mengirim data pada tim penyelamat saat melakukan pencarian korban. Elektroda ditanam di atas sistem saraf serangga, sehingga mereka bisa dikontrol oleh manusia di zona aman.
Sensor, baterai, dan kamera yang menempel di punggung kecoak semuanya memiliki berat kurang dari enam gram. Artinya, alat yang diberi nama “bug backpack” ini tidak membebani kecoak sama sekali untuk bergerak secara leluasa. Dia dapat dengan cepat masuk dan keluar dari ruang sempit sehingga waktu yang diperlukan untuk melacak korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Setelah kecoak siborg menemukan korban, dia akan memberi informasi ke pusat layanan darurat sehingga petugas tim SAR bisa langsung menjalankan misi penyelamatan. Prototipe ini dapat beroperasi hingga delapan jam dengan menggunakan baterai. Namun para ilmuwan berharap dapat mengembangkan sistem tenaga surya supaya bisa bertahan lebih lama.
Sejauh ini, ada 10 robot kecoak berukuran 6 cm yang telah diuji coba. Dalam pengujian tersebut kecoak bisa merangkak masuk dan keluar dari celah kecil, di dalam tumpukan puing-puing yang disusun seperti bangunan runtuh akibat gempa.
Saat ini, kecoak siborg sedang dikembangkan di Singapura oleh Home Team Science and Technology Agency, Nanyang Technological University, dan Klass Engineering and Solutions.
Sementara itu, ide awal pembuatan kecoak cyborg sendiri digagas oleh Profesor Hirotaka Sato. Dia adalah saksi langsung kehancuran kota akibat gempa bumi Jepang yang terjadi pada 2011 lalu. Dari sini dia sadar bahwa diperlukan cara yang lebih cepat dan efektif untuk menemukan korban selamat di balik reruntuhan rumah.
ADVERTISEMENT
“Motivasi kami menggunakan teknologi ini murni untuk pencarian dan penyelamatan. Untuk menyelamatkan orang dari bencana alam,” kata Sato sebagaimana dikutip The Sun.
Sato dan timnya berhasil menemukan cara bagaimana mereka dapat mengerahkan serangga dari jarak jauh, mengendalikannya ke kiri dan kekanan atau maju hanya dengan menekan sebuah tombol. Kecoak juga dapat bergerak sendiri menggunakan teknologi navigasi otonom.
Kecoak siborg pertama kali dipamerkan pada Milipol Asia-Pacific – TechX Summit di Sands Expo and Convention Center, Singapura, pada awal April 2024.
Saat ini, banyak tim SAR di seluruh dunia menggunakan anjing pelacak untuk mencoba menemukan korban selamat di balik reruntuhan bangunan. Namun anjing tidak selalu bisa menunjukkan secara tepat di mana orang-orang yang terjebak karena mereka tidak bisa masuk ke celah kecil.
ADVERTISEMENT
Sato berharap penemuannya ini dapat digunakan di zona bencana dalam tiga hingga lima tahun ke depan.