Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Cara Aman Kirim Foto Selfie KTP untuk Verifikasi Akun Pinjol hingga PayLater
27 Juni 2021 14:03 WIB
ยท
waktu baca 1 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:09 WIB
![Ilustrasi e-KTP. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1564323697/yl6auqxlw4tchjmb92sr.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kasus penjualan foto selfie dan KTP memang kerap kali terjadi dan gampang ditemukan di media sosial maupun e-commerce. Menurut Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, data-data tersebut bisa tersebar disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari kebocoran data atau dari platform yang sengaja melakukan penipuan.
Alfons menilai verifikasi data pribadi dengan selfie KTP tujuannya sudah baik, untuk verifikasi data. Namun, memang tak menutup kemungkinan cara demikian disalahgunakan oleh oknum atau pihak yang tak bertanggung jawab.
"Memang foto selfie dengan KTP sekarang dijadikan sebagai salah satu pengganti verifikasi yang keabsahannya cukup andal. Hanya kita perlu berhati-hati memberikan informasi ini berkaitan dengan banyaknya data kependudukan yang diduga bocor dan kemungkinan besar data kita termasuk ke dalamnya," kata Alfons dalam keterangan yang diterima kumparan, Jumat (25/6).
ADVERTISEMENT
Secara teknis Alfons mengingatkan bahwa masyarakat tidak bisa menghindari data pribadi berupa foto selfie dan KTP disebarkan, setelah diserahkan ke pihak penyedia layanan. Jadi memang harus berhati-hati memberikan data, apalagi, seperti data kependudukan.
Berikut tips yang bisa kamu lakukan untuk berjaga-jaga agar foto selfie dan KTP untuk verifikasi akun disebar atau dijual oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bisa juga dengan memberikan watermark pada foto selfie yang diberikan. Kedua hal ini berguna untuk melacak asal foto, jika terjadi kebocoran.
Ada banyak penyalahgunaan yang bisa dilakukan dengan foto selfie maupun KTP, pihak tak bertanggung jawab bisa melakukan pinjaman online melalui aplikasi atau melakukan pembelian barang. Dengan adanya selfie KTP tersebut, pelaku berpura-pura melakukan transaksi seolah pemilik KTP yang meminjam atau membeli, sehingga korban harus bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Hasil riset Kaspersky, data pribadi bisa dijual dengan harga yang cukup murah, bahkan bisa lebih mahal dari secangkir kopi di kafe. Penelitian Kaspersky menemukan bahwa akses ke data pribadi bisa mulai dari 0,5 dolar AS atau sekitar Rp 7.000 untuk kartu identitas, seperti KTP.