Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Chess.com punya bukti yang menguatkan bahwa Dadang Subur, pemilik akun Dewa Kipas, melakukan kecurangan saat mengalahkan gamer catur profesional, Levy Rozman alias GothamChess. Platform catur online itu juga membantah pemblokiran akun Dewa Kipas akibat laporan dari penggemar GothamChess.
ADVERTISEMENT
Chief Operating Officer (COO) Chess.com, Danny Rensch, menyatakan dengan tegas menyatakan bahwa kasus Dewa Kipas merupakan mutlak sebuah kecurangan. Indikasi kuatnya data algoritma Chess.com mendeteksi gerakan Dewa Kipas dalam permainan catur cocok dengan bot pada tingkat yang tidak mungkin dilakukan oleh pemain manusia.
"Kasus Dewa Kipas adalah mutlak sebuah kecurangan," ujarnya, seperti dikutip Wired.
Dalam keterangan di situsnya, Chess.com mengatakan telah menginvestasikan ratusan ribu dolar AS dalam memerangi kecurangan setiap tahun. Mereka membentuk tim fair-play yang beranggotakan 16 orang. Jumlah tersebut termasuk enam analis, lima anggota tim teknologi, dua Grandmaster catur, dan tiga Master Internasional catur yang membantu konfirmasi dan peninjauan.
Kasus Dewa Kipas mendapat banyak perhatian di Chess.com, maka dari itu mereka mendengar tentang dugaan kecurangan, baik dari laporan pemain dan peringatan dari yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) digunakan tim Fair Play akan membantu membuat keputusan.
ADVERTISEMENT
Ada banyak algoritma yang dipergunakan untuk mendeteksi kecurangan, namun algoritma ini sengaja dirahasiakan. Algoritma di Chess.com juga telah diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen. Salah satunya adalah Natesh S. Pillai, profesor di Departemen Statistik Universitas Harvard.
“Saya menjabat sebagai konsultan independen, menganalisis metode statistik yang digunakan oleh perusahaan Chess.com untuk deteksi kecurangan online. Saya menemukan metode mereka berada di sisi konservatif, artinya jika metode mereka menemukan seseorang curang, kemungkinan besar orang tersebut mencari bantuan dari komputer,” kata Pillai dalam keterangan resmi yang diterima kumparanTECH, Jumat (12/3).
Selain menutup akun yang curang, Chess.com dapat menerapkan pemblokiran IP dan perangkat keras untuk mencegah pembuatan akun baru, tetapi metode ini dilakukan dengan teknologi terbatas.
Grafik permainan Dewa Kipas yang janggal
Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) juga merasa ada keanehan pada data-data yang ditunjukkan Dewa Kipas atau Dadang Subur saat bermain di platform Chess.com.
ADVERTISEMENT
Pengamat catur nasional dan internasional sekaligus ahli teknologi informasi PB Percasi, Heri Darmanto mengungkap keanehan data dari 369 gim catur yang Dewa Kipas lakukan sejak 11 Februari 2021 sampai akhirnya terkena blokir Chess.com. Dari 369 gim, Dewa Kipas bermain 333 gim rapid 10 menit.
Namun, Heri menyoroti setelah tanggal 22 Februari 2021. Menurutnya, permainan Dewa Kipas berubah drastis. Dari data yang ia sajikan, tercatat performa Dewa Kipas hanya tiga kali mengalami penurunan pada 25 Februari dengan akurasi pergerakan terendah 8,1 persen.
Sementara sisanya selalu stabil di atas dengan akurasi pergerakan kebanyakan mencapai di atas 90 persen, bahkan yang tertinggi mencapai 99,5 persen.
Data yang tersebut sangat aneh, bahkan jika dibandingkan dengan para master, seperti Grand Master Putri/Internasional Master Irene Kharisma Sukandar dan GM Susanto Megaranto yang juga menggunakan Chess.com.
ADVERTISEMENT
GothamChess pun heran dengan Dewa Kipas yang mendadak menang 27 gim beruntun dengan 97 persen akurasi setelah kalah dua gim dengan akurasi 35 persen dan delapan persen.