CEO OpenAI Sam Altman Puji AI DeepSeek, Model AI Hebat dengan Biaya Murah

28 Januari 2025 18:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Co-Founder & CEO OpenAI, Sam Altman di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (14/6/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Co-Founder & CEO OpenAI, Sam Altman di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (14/6/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
CEO OpenAI, Sam Altman, menyanjung large language model (LLM) kecerdasan buatan R1 garapan startup asal China, DeepSeek. Mereka dipuji karena berhasil menghadirkan model artificial intelligence (AI) yang mengesankan dengan biaya yang murah.
ADVERTISEMENT
DeepSeek menarik perhatian global pada bulan lalu, setelah merilis DeepSeek-V3 yang dibangun secara open source dan memanfaatkan Nvidia H800, salah satu chip berkapasitas rendah untuk melatih (training) AI. DeepSeek-V3 diklaim telah dilatih dengan biaya sekitar 6 juta dolar AS atau sekitar 97 miliar selama dua bulan, jauh lebih sedikit dibandingkan miliaran dolar AS yang digelontorkan pesaingnya.
Kemudian, DeepSeek meluncurkan DeepSeek-R1 pada minggu lalu. Model ini disebut 20 hingga 50 kali lebih hemat biaya dibandingkan model O1 milik OpenAI, tergantung pada tugasnya.
"Kami jelas akan memberikan model yang jauh lebih baik dan juga sangat menyegarkan untuk memiliki pesaing baru! Kami akan meluncurkan beberapa rilis," tulis Altman dalam postingan akun media sosial X resminya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Altman menegaskan OpenAI tetap percaya bahwa kekuatan komputasi yang lebih besar adalah kunci untuk mencapai kesuksesan misi mereka.
Kehadiran AI DeepSeek yang murah memicu pertanyaan tentang alasan di balik keputusan perusahaan teknologi AS yang berinvestasi miliaran dolar AS di bidang AI. Akibatnya, saham beberapa pemain besar, termasuk Nvidia, mengalami penurunan signifikan.
Pada Senin (27/1) waktu setempat, Nvidia mencatat rekor kerugian nilai pasar sebesar 593 miliar dolar AS dalam satu hari. Ini menjadi kerugian satu hari terbesar dalam sejarah indeks saham Wall Street.