CEO Snapchat Sindir Facebook soal Keamanan Data Pengguna

3 Juni 2018 13:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Snapchat Evan Spiegel (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Snapchat Evan Spiegel (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Sudah bukan rahasia lagi, jika Instagram yang juga kini dimiliki Facebook telah meniru dan memodifikasi banyak fitur yang dimiliki oleh Snapchat. Sebut saja fitur Instagram Stories yang menuai sukses besar bagi aplikasi berbagi foto dan video tersebut.
ADVERTISEMENT
CEO Snapchat, Evan Spiegel, memang telah memendam rasa kesalnya sejak lama karen hal ini, tapi ia juga turut berbangga hati karena produk buatannya yang inovatif.
"Jika Anda mendesain sesuatu yang begitu sederhana dan begitu elegan, satu-satunya hal yang bisa dilakukan orang lain adalah menirunya persis. Sebagai seorang desainer itu benar-benar adalah hal yang fantastis," kata Spiegel, saat berbicara di acara Code Conference di Southern California, AS, Selasa (29/5).
Tidak hanya itu, Spiegel juga menyindir Facebook soal kebocoran data pribadi penggunanya yang melibatkan Cambridge Analytica.
"Kami akan sangat menghargai jika mereka (Facebook) meniru sistem keamanan data kami juga," ujarnya.
Facebook vs Snapchat. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Facebook vs Snapchat. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
Sementara itu, Chief Security Officer Facebook, Alex Stamos, melalui akun Twitter pribadinya menanggapi klaim Spiegel yang mengatakan sistem keamanan datanya lebih baik dibandingkan Facebook.
ADVERTISEMENT
"Janji Snapchat tentang foto-foto (di platform-nya) benar-benar hilang dikombinasikan dengan keamanan API yang buruk telah menyebabkan kebocoran massal konten revenge porn (konten porno balas dendam). Jadi tidak, saya tidak berpikir meniru (sistem keamanan) Snapchat akan menjadi langkah yang cerdas," kicau Stamos.
Snapchat yang semakin tak populer karena Instagram
Spiegel sendiri menjelaskan bahwa Snapchat dengan Facebook dan media sosial lainnya terdapat perbedaan filosofi. Menurutnya, Facebook tidak seperti Snapchat yang memegang teguh prinsip kebersamaan dan komunikasi antar teman.
"[Orang] menyadari bahwa bersaing dengan teman-teman mereka untuk 'Like' dan (mendapatkan) perhatian adalah jenis yang tidak menyenangkan dan benar-benar tidak terlalu bagus," katanya.
Kemudian ia menambahkan bahwa Facebook memiliki fokus lebih tentang daya saing daripada kebersamaan. "DNA perusahaan mereka adalah tentang bagaimana orang bersaing satu sama lain secara online untuk mendapat perhatian. Nilai-nilai (kebersamaan) yang kami miliki sulit untuk ditiru," lanjut Spiegel, dilansir Engadget.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kenyataannya pada saat ini Snapchat sedang berjuang di bawah gempuran aplikasi milik Facebook, termasuk Instagram dan WhatsApp. Fitur Instagram Stories sangat populer, dengan lebih dari 300 juta pengguna pada November lalu, dan WhatsApp Status memiliki sekitar 450 juta pengguna sejak sebulan yang lalu.
Snapchat telah mengalami masa yang sulit. Aplikasi itu menghadapi banyak kritik tentang perombakan desain yang mereka lakukan. Lalu, Snapchat juga mengalami pertumbuhan jumlah pengguna yang lambat, dan fakta bahwa Facebook telah menyalin produknya beberapa kali dengan menambahkan Stories ke hampir semua produknya.