CEO XL Axiata Setelah Jual Elevenia: E-commerce Sudah Crowded

29 Agustus 2017 17:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dian Siswarini, CEO XL Axiata. (Foto: XL Axiata)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Siswarini, CEO XL Axiata. (Foto: XL Axiata)
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat ini, salah satu pemain e-commerce yang punya nama cukup populer di Indonesia, Elevenia, tidak lagi dimiliki oleh dua perusahaan yang sejak awal patungan mendirikannya: XL Axiata dari Indonesia dan SK Planet dari Korea Selatan. Kedua investor ini telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk menjual seluruh saham mereka kepada PT Jaya Kencana Mulia Lestari dan Superb Premium Pte. Ltd. XL dan SK Planet sebelumnya memiliki saham 50:50 di Elevenia yang dibangun sejak 2014. Langkah penjualan saham ini ditargetkan keduanya bisa rampung pada semester kedua 2017. CEO XL Axiata, Dian Siswarini, meyakini langkahnya sudah cermat dalam melepas saham di Elevenia karena saat ini dia menilai industri perdagangan elektronik telah ramai oleh investasi dalam jumlah sangat besar, dan berasal dari pemain asing. Sementara itu, XL membutuhkan modal yang juga besar untuk membangun bisnis utamanya: telekomunikasi. Dian berkata ia tidak bisa menjalankan dua bisnis sekaligus yang membutuhkan dana besar. XL harus harus memilih satu di antara dua pilihan, dan mereka memilih bisnis yang telah dijalankan sejak 1996. "E-commerce sudah crowded dengan investasi besar dari luar. Dalam bisnis ini kan ada istilah 'winner takes all', jadi yang besar itu yang akan menang. Nah, kita lihat dari situ, kalau kita mau terus di situ akan dibutuhkan dana yang sangat besar," ujar Dian saat ditemui di Jakarta, Selasa (29/8).
ADVERTISEMENT
Seperti perusahaan telekomunikasi lain, Dian menilai dalam bisnis e-commerce dan digital, para pemainnya belum bisa mengukur seberapa besar mereka harus berinvestasi, dan sebuah capaian laba bersih mungkin adalah sesuatu yang masih jauh dari hari ini, walaupun Dian berkata transaksi di Elevenia "masih bagus." Sementara di bisnis telekomunikasi, Dian merasa XL sudah sangat mantap bermain di sana karena semua upaya investasi, pendapatan, dan labanya, sudah jelas ukurannya. "Akhirnya kita putuskan dana yang kita miliki kita fokuskan untuk telekomunikasi saja. Alasannya satu itu, bahwa kemungkinan ke depannya profitabilitas e-commerce mengecil, jadi kita kembali ke core," terang Dian. XL menganggap para pendatang baru e-commerce dari pemain besar yang didukung oleh investor raksasa telah menyebabkan kompetisi yang semakin keras dengan jurang ketidakpastian yang makin dalam. Sementara XL berpacu dengan profitabilitas.
ADVERTISEMENT