Rubrik Tech Life Gadget Edisi 2

Cerita Aldisaw Bikin Filter Truth or Dare Instagram yang Viral

12 Desember 2019 11:29 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rubrik Tech Life Gadget edisi 2. Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rubrik Tech Life Gadget edisi 2. Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
Pengguna Instagram telah dibuat jatuh cinta dengan berbagai pilihan filter yang ada di fitur Stories. Salah satunya ialah filter Truth or Dare (ToD) buatan pria asal Bandung bernama Aldi Saputra Wahyudi.
Aldi, yang memiliki akun Instagram bernama @Aldisaw, adalah seorang mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Pasundan. Sejak Facebook meluncurkan Spark AR, platform open-source yang memungkinkan semua orang bisa membuat dan mempublikasi filter dan efek augmented reality (AR), membuat filter untuk Instagram menjadi hobi baru baginya.
Pria berusia 21 tahun ini menjelaskan, pembuatan filter Instagram ini terinspirasi dari kecenderungan orang-orang masa kini yang masih suka kumpul bersama teman sambil bergosip sekaligus main media sosial. Menurutnya, filter ToD buatannya ini bisa membantu orang-orang melakukan ketiganya secara bersamaan.
“Gue tuh baca riset soal habit-nya orang Indonesia. Yang pertama, orang Indonesia itu narsis, terus suka gosip. Kalau ada drama itu mereka suka. Terus yang ketiga, pengguna terbesar Instagram kan salah satunya Indonesia,” kata Aldi kepada kumparan, Kamis (5/12). “Jadi gue buatlah filter Truth or Dare itu.”
Aldi Saputra Wahyudi, pencipta filter Truth or Dare di Instagram. Foto: Dok. Aldisaw
Seperti game ToD pada umumnya, filter ini adalah bentuk digital dari permainan populer yang biasanya dilakukan di tongkrongan atau perkumpulan lainnya. Permainan ToD mengharuskan seseorang untuk memilih pertanyaan yang harus dijawab jujur atau diberi tantangan.
Aldi mengatakan, hingga saat ini filter ToD buatannya itu sudah di-share hingga 8 juta kali dan telah mendapatkan lebih dari 1 miliar impression atau interaksi pengguna Instagram, baik itu melihat, mencoba, atau membagikan filter tersebut.
Sebagai seorang mahasiswa Teknik Informatika dan didukung dengan skill desain, bikin filter-filter keren di Instagram bukanlah hal sulit baginya. Aldi mengaku hanya perlu waktu dua hari untuk membuat satu filter Instagram. Hingga kini ia telah mempublikasi lebih dari 20 filter di Instagram.
“Susah sih sebenarnya. Kalau yang biasa mungkin semua orang bisa ya, tapi kalau yang buat filter yang game itu susah karena ada programming-nya juga ada design juga, ada logic-nya di situ," tambahnya.
Fitur truth or dare Instagram Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Menurut Aldi, untuk bisa membuat filter game atau filter yang berbasis AR di Instagram, seseorang perlu memiliki dua skill, yakni coding dan desain. Meski begitu, ia berkata siapa saja bisa membuat filter karena platform Spart AR sudah menyediakan template untuk membuat filter sederhana.
“Kebetulan gue mencakup keduanya (programming dan desain), jadi mudah sih kalau buat gue,” cerita Aldi.
Kebanjiran follower Instagram dan order desain
Sejak demam filter Truth or Dare di Instagram Stories, banyak hal terjadi dalam hidup Aldi. Salah satunya ialah kebanjiran followers di akunnya. Ia yang sebelumnya hanya punya sekitar 5.000 pengikut, kini ia sudah memiliki hingga 1 juta pengikut.
Selain itu, ia juga mendapat banyak perhatian dari berbagai brand yang meminta jasanya untuk membuat filter-filter Instagram keren.
Fitur Truth or Dare Instagram Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Meskipun mendapat dampak yang cukup signifikan terhadap akun Instagram miliknya, Aldi mengatakan bahwa ia tidak mendapatkan kompensasi atau penghargaan dari Instagram untuk karyanya yang viral di mancanegara itu. Namun baginya, sekadar melihat banyak orang menggunakan filter buatannya saja sudah menjadi kebanggaan tersendiri.
“Orang mungkin mikirnya bikin filter dapat uang, padahal enggak sama sekali,” ungkap Aldi.
“Tapi kadang gue seneng aja sih, misal lagi jalan ada orang mainin filter gue jadi kaya ‘iiih itu yang buat gua loh!’,” lanjut Aldi sumringah.
Pernah jadi hacker
Sebelum berkutat sebagai Instagram filter creator, Aldi mengaku bahwa dirinya pernah jadi peretas atau hacker. Ia bercerita dirinya pernah menjadi pekerja lepas sebagai hacker untuk perusahaan-perusahaan digital.
Hacker bukan melulu didefinisikan sebagai orang jahat, yang merusak sistem dan mencuri data pribadi pengguna. Profesi peretas yang sempat dikerjakan Aldi ini terbilang positif, karena tugasnya adalah menganalisis suatu sistem dan mencari kelemahannya untuk kemudian dilaporkan kepada si pemilik sistem.
“Gue kan belajarnya Cybersecurity ya, jadi gue pernah jadi hacker gitu. Dibayar untuk cari celah di perusahaan gitu,” ungkap Aldi.
Aldi Saputra Wahyudi, pencipta filter Truth or Dare di Instagram. Foto: Dok. Aldisaw
Sering bermain dengan coding juga yang menjadi alasan Aldi tidak memiliki kesulitan yang berarti saat mempelajari membuat produk AR untuk filter Instagram. Menurutnya, menjadi mahasiswa Teknik Informatika menuntut Aldi untuk selalu mampu mengikuti perkembangan teknologi.
Aldi berpendapat, teknologi AR akan berkembang sangat pesat dan bisa menjadi profesi baru di masa mendatang. Ya, menjadi Instagram Filter Creator saja sudah menjadi salah satu gelar yang bisa didapat seseorang, jika mereka bisa menguasai desain dan coding.
Ke depannya, Aldi masih akan terus membuka jasa sebagai Instagram Filter Creator. Meskipun begitu, ia tidak ingin terjebak dengan profesi itu dan akan terus mengembangkan keahlian di media lain.
“Kalau gue mandangnya gue enggak akan di sini terus, jadi selagi ada brand masuk untuk gue buatin, ya boleh-boleh aja, tapi gue enggak akan berhenti di sini, gue akan berkarya di media-media lain,” jelasnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten