Charge Ponsel Sambil Pakai Earphone, Pria Thailand Tewas Tersetrum

7 Februari 2019 8:38 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kematian Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kematian Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Pelajaran berharga bagi kita semua untuk berhati-hati ketika sedang charge smartphone. Pastikan ponsel tidak sedang digunakan atau menjalankan aplikasi apa pun ketika proses pengisian daya dilakukan, jika tidak ingin merasakan akibatnya seperti yang terjadi pada pria asal Thailand satu ini. Kritsada Supol harus merenggang nyawa akibat tersetrum sengatan listrik dari earphone di smartphone-nya yang sedang di-charge. Pria berusia 24 tahun tersebut ditemukan oleh pemilik kontrakan yang mengunjungi kamarnya pada hari Minggu (3/2) pagi. Saat itu kondisinya sudah tidak bernyawa dengan tanda-tanda terbakar di bagian telinganya. Supol ditemukan dalam keadaan berbaring dan seperti mendengarkan musik atau menelepon seseorang. Posisi mic pada earphone-nya saat itu berada di bagian atas bibirnya. Di samping tubuh Supol terdapat smartphone yang diketahui bermerek Samsung. Ponsel itu dalam posisi sedang mengisi daya dan terhubung dengan earphone yang digunakan Supol.
ADVERTISEMENT
com-Mendengarkan Musik dengan Earphone Foto: Shutterstock
Petugas kepolisian dari Kantor Polisi Provinsi Phan Thong di Chonburi, Thailand, telah membawa tubuh Supol untuk proses autopsi guna mengidentifikasi penyebab kematiannya secara jelas. Kapten polisi setempat Jaleuk Polthong mengatakan, pihaknya percaya bahwa Supol terkena sengatan listrik saat menggunakan earphone dan ponselnya mengisi daya pada saat bersamaan. "Kami percaya korsleting menyebabkan kematiannya ketika ia sedang berbicara dengan seseorang atau ia sedang mendengarkan musik," katanya seperti dilansir Mirror. Polisi juga menyalahkan charger yang dipakai Supol berkualitas rendah dan tidak aman digunakan. Alat pengisi daya yang murah dapat menyebabkan tegangan listrik yang dikeluarkan tidak stabil dan sangat berbahaya hingga menyebabkan kematian. "Banyak orang bisa berada dalam bahaya jika mereka menggunakan adaptor pengisian daya baterai yang murah, tidak diproduksi dari perusahaan resmi," pungkas Polthong.
ADVERTISEMENT