news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Chatbot Telkomsel Veronika Pakai Platform Kecerdasan Buatan Kata.ai

25 Agustus 2017 15:39 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Com-Telkomsel Luncurkan GraPARI Virtual (Foto: Telkomsel)
zoom-in-whitePerbesar
Com-Telkomsel Luncurkan GraPARI Virtual (Foto: Telkomsel)
ADVERTISEMENT
Telkomsel menjadi perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara, yang memiliki layanan 'customer service' berbasis kecerdasan buatan yang berjalan di aplikasi pesan. Akun chatbot bernama GraPari Virtual yang diberi nama "Veronika" ini akan melayani pertanyaan dan keluhan para pelanggan Telkomsel di aplikasi pesan Line, Telegram, dan Facebook Messenger. Kehadiran layanan ini tidak lepas dari platform kecerdasan buatan dan chatbot yang digarap startup Kata.ai yang berbasis di Jakarta. Platform milik Kata.ai ini kemudian dikembangkan oleh Accenture untuk Telkomsel Veronika. Veronika sendiri, menurut Telkomsel, adalah asisten virtual berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dirancang untuk membantu pelanggan melakukan pengisian pulsa, membeli paket data, mengatur janji pertemuan dengan layanan GraPari terdekat, hingga mengecek pulsa serta paket data. Veronika hadir di aplikasi Line dengan nama akun @Telkomsel, Telegram @Telkomsel_official_bot, dan Facebook Messenger @Telkomsel. Langkah ini menjadikan Telkomsel sebagai operator seluler pertama di Indonesia yang memanfaatkan AI dan aplikasi pesan untuk layanan pelanggan.
ADVERTISEMENT
Pencipta platform chatbot ini, Kata.ai, menjelaskan bahwa teknologi semacam ini dapat memperkuat engagement pelanggan dengan perusahaan yang memberi layanan. Mereka juga sedang mengembangkan teknologi mutakhir bernama Bot Studio Platform, yang merupakan peranti lunak berbasis web bagi developer yang ingin membangun chatbot mereka sendiri dengan NLP (Neural Language Processing) dari Kata.ai. Versi beta dari Bot Studio Platform saat ini baru dibuka untuk beberapa mitra terpilih seperti Accenture. "Jadi, platform kita bisa untuk chatbot di multiple channels seperti Line, Facebook, BlackBerry Messenger, Telegram, Twitter. Untuk AI atau NLP training-nya bahasa Indonesia," kata CEO Kata.ai, Irzan Raditya, kepada kumparan (kumparan.com). Menurut Kata.ai, dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, teknologi asisten digital berpotensi tinggi meresap ke dalam masyarakat untuk mendukung produktivitas sehari-hari. Di Indonesia, Kata.ai menerapkan teknologi AI-nya dalam chatbot. Menurut mereka, dari segi budaya, orang Indonesia lebih memilih untuk mengobrol dengan perwakilan perusahaan jika mereka memiliki pertanyaan atau masalah tentang produk atau layanan.
ADVERTISEMENT