Chess.com Klaim Pak Dadang 'Dewa Kipas' Curang Lawan GothamChess

17 Maret 2021 8:42 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dadang Subur Veteran Catur si Dewa Kipas. Foto: dok. Ali Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Dadang Subur Veteran Catur si Dewa Kipas. Foto: dok. Ali Akbar
ADVERTISEMENT
Kasus perseteruan antara Dadang Subur alias Dewa Kipas dengan gamer catur profesional Levy Rozman, atau biasa dikenal sebagai GothamChess memasuki babak baru. Chess.com sebagai tempat penyelenggara pertandingan online keduanya akhirnya buka suara.
ADVERTISEMENT
Chess.com mengungkap alasan utama mengapa akun catur Dewa_Kipas milik Dadang Subur diblokir. Platform catur online itu menegaskan, Dewa_Kipas telah melakukan kecurangan dalam pertandingan di layanan mereka setelah menang melawan GothamChess.
“Algoritma dan tim ahli kami meninjau lusinan game dan ratusan gerakan untuk menentukan temuan kami, dan tidak ada apa pun tentang penutupan yang dibuat dengan tergesa-gesa atau tanpa melalui proses peninjauan standar, teruji, dan sangat menyeluruh kami,” kata Director of Fair Play Chess.com, Sean Arn, dalam sebuah pernyataan resmi kepada kumparanTECH, Jumat (12/3).
“Buktinya jelas bahwa pemain tersebut menggunakan bantuan dari luar untuk meningkatkan kinerja catur mereka, dan kami akan melakukan penutupan yang sama setiap kali disajikan dengan data ini,” sambung Arn.
Levy Rozman alias GothamChess, pemain catur online sekaligus YouTuber dan Streamer. Foto: Instagram @gothamchess
Arn menambahkan bahwa kasus kecurangan online bisa dilakukan pemain mana pun, termasuk bahkan mereka yang telah memiliki gelar di dunia catur. Pernyataan senada juga diungkapkan Danny Rensch, Chief Operating Officer (COO) Chess.com yang dengan tegas menyatakan bahwa kasus Dewa Kipas merupakan mutlak sebuah kecurangan.
ADVERTISEMENT
"Kasus Dewa Kipas adalah mutlak sebuah kecurangan," ujarnya dilansir dari Wired.
Sebelumnya, banyak pihak mengira pemblokiran tersebut atas dasar laporan dari penggemar GothamChess yang tidak terima idolanya dikalahkan, dan menganggap Dewa Kipas melakukan kecurangan.
Chess.com juga menyebutkan kalau semua member di platform mereka bisa melaporkan akun lain yang terindikasi melakukan kecurangan. Namun, algoritma di Chess.com tetap yang akan menentukan apakah pemain tersebut benar melakukan kecurangan atau tidak.

Deteksi kecurangan lewat kecerdasan buatan

Platform permainan catur online ini sendiri memiliki tim Fair Play yang terdiri dari tujuh orang. Tim Fair Play tersebut tidak bergerak seperti moderator, melainkan sebagai ilmuwan data.
Ketika Chess.com mendeteksi dugaan tindak kecurangan dan ada pelaporan pemain, algoritma yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) digunakan tim Fair Play akan membantu membuat keputusan. Secara internal, mereka disebut 'detektif cheat', dan mereka sudah menutup ribuan akun Chess.com selama ini.
ADVERTISEMENT
Algoritma di Chess.com juga telah diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen. Salah satunya adalah Natesh S. Pillai, profesor di Departemen Statistik Universitas Harvard. Dalam keterangan resminya, Pillai menyebut algoritma Chess.com dapat diandalkan untuk mendeteksi pemain curang.
“Saya menjabat sebagai konsultan independen, menganalisis metode statistik yang digunakan oleh perusahaan Chess.com untuk deteksi kecurangan online. Saya menemukan metode mereka berada di sisi konservatif, artinya jika metode mereka menemukan seseorang curang, kemungkinan besar orang tersebut mencari bantuan dari komputer,” kata Pillai dalam keterangan resmi yang diterima kumparanTECH, Jumat (12/3).

Kecurigaan Percasi grafik data catur Dewa Kipas di Chess.com

Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) merasa ada keanehan pada data-data yang ditunjukkan Dewa Kipas atau Dadang Subur saat bermain di layanan Chess.com.
ADVERTISEMENT
Pengamat catur nasional dan internasional sekaligus ahli teknologi informasi PB Percasi, Heri Darmanto mengungkap keanehan data dari 369 gim catur yang Dewa Kipas lakukan sejak 11 Februari 2021 sampai akhirnya terkena blokir Chess.com. Dari 369 gim, Dewa Kipas bermain 333 gim rapid 10 menit.
Namun, Heri menyoroti setelah tanggal 22 Februari 2021. Menurutnya, permainan Dewa Kipas berubah drastis. Dari data yang ia sajikan, tercatat performa Dewa Kipas hanya tiga kali mengalami penurunan pada 25 Februari dengan akurasi pergerakan terendah 8,1 persen.
Ilustrasi permainan catur. Foto: Albert Gea/REUTERS
Sementara, sisanya selalu stabil di atas dengan akurasi pergerakan kebanyakan mencapai di atas 90 persen, bahkan yang tertinggi mencapai 99,5 persen.
Data yang tersebut sangat aneh, bahkan jika dibandingkan dengan para master, seperti Grand Master Putri/Internasional Master Irene Kharisma Sukandar dan GM Susanto Megaranto yang juga menggunakan Chess.com. GothamChess pun heran dengan Dewa Kipas yang mendadak menang 27 gim beruntun dengan 97 persen akurasi setelah kalah dua gim dengan akurasi 35 persen dan delapan persen.
ADVERTISEMENT

Bantahan Dewa Kipas curang

Berdasarkan laporan pertandingan, Pak Dadang memang memiliki akurasi langkah yang tinggi. Akurasi langkah bidak caturnya mencapai 90 persen, dengan hanya sekali blunder.
Namun, Ali membantah bahwa ayahnya telah melakukan kecurangan dengan memakai bot. Ia bilang, akurasi Dadang dalam mengeksekusi langkah bidak catur dihasilkan dari latihannya dengan AI di platform catur Shredder Chess.
“Bapak saya selalu latihan catur melawan Komputer. Komputer yang digunakan itu Shredder Chess,” kata Ali kepada kumparanTECH, Kamis (4/3). “Nah, setiap hasil pertandingannya selalu dicatat hingga dibukukan.”
Ali juga memberikan bukti video Portable Game Notation (PGN) milik Dadang yang ada di sebuah buku tulis. Di buku tersebut, terlihat catatan langkah-langkah catur dengan keterangan “Kipas Dewa” di warna bidak yang dipakai.
Penghargaan Catur Milik Dadang Subur Foto: Ali Akbar
Dalam kesempatan yang berbeda, Ali juga menjelaskan mengapa akun Dewa_Kipas bisa mendapatkan tren naik-turun lalu terus membaik, seperti yang dicurigai oleh PB Percasi.
ADVERTISEMENT
"Pak Dadang mulai dari ELO (level) 800. untuk akurasi 99 persen. Ini karena lawannya masih level rendah, masih di bawah ELO (level) 2000," tutur Ali, Senin (15/3).
"Saya yakin, para master-master di Indonesia pun mampu mendapatkan akurasi 99 pesen. Jika lawannya masih level rendah, seperti yang dihadapi Pak Dadang ini," tambahnya.
Ali melanjutkan akurasi gerakan 99 persen karena lawannya level rendah, dan karena Chess.com yang memberlakukan random match, ada faktor keberuntungan untuk mendapat lawan yang tidak begitu kuat.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.