Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Teknologi chip komputer yang dibuat khusus untuk otak makhluk hidup, Neuralink, menjadi suatu hal yang marak diperbincangkan. Inovasi buatan Elon Musk tersebut menjadi salah satu teknologi saraf paling canggih yang ada saat ini.
ADVERTISEMENT
Seekor monyet yang telah dipasangkan chip ini, memiliki kemampuan untuk bermain pingpong dengan lihai menggunakan pikirannya. Untuk jangka panjang, penggunaan Neuralink untuk manusia bisa membantu mereka yang memiliki penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.
Meskipun chip otak menunjukkan hasil yang menjanjikan di bidang medis, banyak orang yang melihatnya sebagai cara untuk memperluas fungsi kecerdasan manusia dan membuka peluang bisnis jual-beli pikiran atau ingatan.
"Jika penggunaan yang meluas menjadi mengaitkan manusia ke cloud, bukan sebagai terapi, dan menggabungkan manusia dengan AI, model ekonominya adalah menjual data kita," kata Dr. Susan Schneider, direktur pendiri Center for the Future Mind.
Berangkat dari niat yang mulia, namun teknologi Neuralink ini mendapat beragam pertanyaan terkait tujuan yang jelas. Anna Wexler dari Departemen Etika Medis dan Kebijakan Kesehatan, University of Pennsylvania, meragukan bahwa teknologi ini bertujuan untuk kebutuhan medis.
“Saya merasa bahwa mereka memiliki tujuan untuk memberikan pengguna kontrol terhadap sebuah perangkat (misalnya seperti menggerakkan kursor di layar menggunakan pikiran),” katanya.
ADVERTISEMENT
Kalau dibayangkan, teknologi Neuralink ini bisa seperti inovasi yang ada di Black Mirror episode 1 musim 1 yang berjudul ‘The Entire History of You’. Episode ini menggambarkan bagaimana seseorang bisa melihat kembali memori yang mereka saksikan di masa lampau.
Semua memori itu tersusun berdasarkan tanggal dan tahun layaknya dokumen di komputer. Jika diperlukan, memori tersebut juga bisa ditayangkan ke perangkat lain sehingga bisa dilihat lebih banyak orang.
Neuralink bukan hanya satu-satunya pemain di teknologi saraf. Ada BrainGate yang juga kerap menciptakan teknologi di tubuh manusia. Bedanya, BrainGate hanya menciptakan sistem nirkabel yang hanya bisa digunakan oleh penggunanya di laboratorium.
Salah satu perangkat terbaru buatan BrainGate, mengizinkan dua pria yang lumpuh karena cedera tulang belakang dapat mengetik dan mengklik tablet hanya dengan memikirkan tindakan tersebut, secara nirkabel. Kecepatan dan akurasinya hampir sama seperti mereka yang menggunakan kabel.
ADVERTISEMENT
“Jika orang perlu mendapatkan implan otak untuk mengikuti cara kerja kecerdasan buatan, apa yang terjadi jika mereka kehilangan kemampuan untuk membayar pemeliharaan, (chipset)”, jelas Schneider.
“Bagaimana jika saya mengunggah pikiran saya ke cloud, seperti kenangan tahun pertama anak saya membayar untuk menyimpannya?Bagaimana jika saya harus membayar dan saya tidak bisa?” lanjutnya.
“Ini menjadi tantangan yang cukup besar untuk bagaimana kita menjaga pikiran kita tetap personal dan memiliki kepemilikan atas pikiran kita sendiri.”
Meskipun kemampuan chip yang ditanamkan mungkin terdengar tidak terbatas, hal itu memiliki tanggung jawab besar yang harus ditanggung Elon Musk dan perusahaan, khususnya privasi.
Schneider juga menyoroti langkah Facebook yang ingin mengembangkan chip otak. Mengingat Facebook memiliki sejarah masalah privasi yang cukup mengkhawatirkan, bagaimana jika hal ini benar-benar diimplementasikan?
ADVERTISEMENT
CEO Facebook Mark Zuckerberg membagikan rencana pada tahun 2019 untuk perangkat yang dapat dikenakan yang dapat membaca pikiran orang. Pada rangkaian diskusi yang sedang berlangsung yang dijalankan oleh Facebook, Zuckerberg berbicara tentang gagasan teknologi yang dapat menerjemahkan sinyal otak menjadi informasi yang berguna untuk mesin di dua arena berbeda.