Co-Founder Traveloka: Kami OTA Nomor Satu di Asia Tenggara

21 Juli 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Traveloka.  Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Traveloka. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Co-Founder Traveloka, Albert, mengamini ada banyak aplikasi dan layanan online travel agent (OTA) di Asia Tenggara. Dari sekian banyak pemain, Albert mengklaim Traveloka adalah aplikasi OTA nomor satu di kawasan ini.
ADVERTISEMENT
Traveloka telah menancapkan cakar bisnisnya di tujuh negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Tiga pasar terbesar yang jadi fokus utama Traveloka adalah Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Traveloka memulai layanannya sebagai aplikasi perbandingan harga tiket pesawat. Teknologi kunci mereka kala itu ada pada metasearch engine yang membantu pengguna melakukan pencarian tiket pesawat, tiket kereta api, sampai dengan pemesanan hotel.
Traveloka kini tak lagi fokus pada layanan OTA semata. Mereka berambisi menjadi lifestyle superapp dengan tiga pilar layanan, yakni Travel, Local Services, dan Financial Services.
Aplikasi Traveloka telah diunduh lebih dari 100 juta kali dengan total pengguna aktif bulanan mencapai 40 juta orang. Adapun beberapa produk lain yang berkembang pesat adalah Traveloka PayLater dan Traveloka Eats.
Co-Founder Traveloka Albert. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Albert mengatakan Traveloka adalah pionir yang memperkenalkan konsep Buy Now Pay Later (BNPL) di Indonesia pada 2018, bekerja sama dengan Bank BRI, dan terbuka kemungkinan untuk bermitra dengan pihak ketiga lain. Layanan ini menjadi solusi pembiayaan jangka pendek bagi konsumen yang memesan tiket perjalanan dan hotel yang harganya relatif tinggi, dan memungkinkan konsumen melakukan pembayaran dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Albert juga mengklaim Traveloka sebagai menjadi yang pertama memperkenalkan PayLater Virtual Number di Asia Tenggara, yakni metode pembayaran cicilan yang menggunakan nomor virtual.
“Kenapa harus beli pakai PayLater? Karena, kalau kita melihatnya sebagai kredit, itu tidak cocok dengan konsumen Indonesia. Bagaimana kalau mereka beli dulu supaya bisa memenuhi kebutuhan travelnya, lalu bayar kemudian. PayLater adalah cara kami membantu konsumen membeli tiket dengan harga yang relatif lebih murah, karena kalau di bisnis travel itu, pembelian jauh-jauh hari akan mendapatkan harga yang relatif lebih murah,” kata Albert saat berdikusi beberapa waktu lalu dengan kumparanTECH di Traveloka Campus di BSD, Tangerang Selatan.
Sementara untuk Traveloka Eats, sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, pertumbuhannya semakin pesat. Albert bilang, mungkin karena orang-orang diharuskan berdiam diri di rumah, ini membuat layanan pengiriman makanan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi masyarakat. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 30.000 mitra restoran dan UMKM di Indonesia yang bergabung dengan Traveloka Eats.
ADVERTISEMENT