CrowdStrike Minta Maaf di Kongres AS usai Bikin OS Windows Error Massal

4 Oktober 2024 8:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blue Screen di Windows Foto: Microsoft
zoom-in-whitePerbesar
Blue Screen di Windows Foto: Microsoft
ADVERTISEMENT
Perwakilan lembaga keamanan siber CrowdStrike menyampaikan permohonan maaf di hadapan para senator di Gedung Kongres AS. Pernyataan ini disampaikan imbas lumpuhnya OS Microsoft Windows di seluruh dunia Juli 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
Eror CrowdStrike menyebabkan sistem operasi Microsoft yakni Windows mengalami BSOD (blue screen). Saat itu, gangguan menyebabkan layanan publik seperti rumah sakit, bandara, sistem pembayaran hingga Desktop PC pribadi terganggu.
Pernyataan maaf ini disampaikan oleh SVP untuk operasi kontra-musuh CrowdStrike, Adam Meyers.
“Saya di sini hari ini karena, lebih dari dua bulan yang lalu, pada tanggal 19 Juli, kami mengecewakan pelanggan kami… Atas nama semua orang di CrowdStrike, saya ingin meminta maaf,” ujarnya, dilansir The Guardian.
Meyers mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan “tinjauan menyeluruh terhadap sistem kami” untuk mencegah terjadinya rentetan kesalahan lagi.
CrowdStrike adalah perusahaan keamanan siber yang didirikan pada 2011. Mereka menjual perangkat lunak Falcon ke perusahaan-perusahaan besar dan pemerintahan di seluruh dunia. Falcon merupakan platform yang dirancang untuk menghentikan serangan siber menggunakan teknologi cloud.
ADVERTISEMENT
Imbas pemadaman Windows massal, CrowdStrike pun segera merilis pembaruan untuk perangkat lunak Falcon-nya.
Meyers mengatakan perusahaan bertanggung jawab penuh atas kecelakaan tersebut: "Insiden pada 19 Juli bermula dari pertemuan sejumlah faktor, yang pada akhirnya mengakibatkan Falcon mencoba mengikuti konfigurasi deteksi ancaman yang tidak memiliki definisi yang sesuai tentang apa yang harus dilakukan."
Meyers mengatakan perusahaan telah menerapkan beberapa perubahan yang seharusnya mencegah pemadaman terjadi lagi dalam skala seperti ini. Misalnya, CrowdStrike tidak akan lagi meluncurkan pembaruan perangkat lunaknya secara global kepada semua pelanggan dalam satu sesi.
Perusahaan juga mengizinkan pelanggan untuk memilih kapan mereka menerima pembaruan; mereka dapat menunggu hingga menjadi klien putaran kedua atau ketiga yang menerima pembaruan.
Kantor Microsoft di Munich, Jerman Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Layanan CrowdStrike ini telah banyak digunakan oleh sejumlah perusahaan besar di seluruh dunia untuk mengelola keamanan PC dan server Windows. Microsoft adalah salah satu klien dari CrowdStrike.
ADVERTISEMENT
Gangguan ini terjadi di banyak negara termasuk Inggris, Australia, Eropa, AS, bahkan Indonesia. Di AS misalnya, beberapa maskapai penerbangan termasuk American Airlines, Delta Airlines, United Airlines, dan Allegiant Air mengalami gangguan. Mereka menghentikan penerbangan sejam setelah Microsoft tumbang.
Di Indonesia, imbas Microsoft down dirasakan oleh maskapai penerbangan Citilink, Scoot, dan Indigo. Akibatnya, terjadi atrean panjang di konter check-in manual Citilink di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang.
Tak hanya di Bandara Soetta, gangguan juga terjadi di Bandara Ngurah Rai, Bali. Sejumlah maskapai seperti Air Asia, Qantas, Jetstar, Scoot Tiger, dan Citilink harus melakukan proses check-in penumpang secara manual akibat Microsoft down.