Cuan, YouTuber Indonesia Bisa Dapat Rp 143 Juta per Bulan Lewat YouTube Shorts

5 Agustus 2021 6:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Youtuber. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Youtuber. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada kabar baik buat kamu konten kreator YouTube di Indonesia. Platform streaming video tersebut mengumumkan, mereka akan membayar hingga 10.000 dolar AS (Rp 143 juta) per bulan untuk YouTuber yang membuat video di YouTube Shorts.
ADVERTISEMENT
Pengumuman ini disampaikan YouTube dalam sebuah posting di blog resmi perusahaan, Selasa (3/8). Gaji ini merupakan bagian dari program YouTube Shorts Fund senilai 100 juta dolar AS yang bakal diberikan YouTube kepada para konten kreator Shorts hingga setahun ke depan.
“YouTube Shorts Fund, dana $100 juta yang didistribusikan selama 2021-2022, diluncurkan hari ini!” kata Chief Business Officer YouTube, Robert Kyncl.
“Setiap bulan, kami akan menjangkau ribuan pembuat konten yang memenuhi syarat untuk mengklaim pembayaran dari Fund - pembuat konten dapat menghasilkan mulai dari $100 hingga $10.000 berdasarkan penayangan dan keterlibatan di Shorts mereka.”
YouTube Shorts. Foto: YouTube
Dengan dana tersebut, content creator YouTube Shorts berpotensi mendulang banyak uang. Namun, untuk mendapatkan pembayaran ini, YouTuber perlu memenuhi beberapa syarat.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, YouTube mengharuskan konten yang dibuat Youtuber di Shorts adalah video asli. Video yang di-repost dan berasal dari platform lain — seperti TikTok, Snapchat, atau Instagram Reels — akan didiskualifikasi dari pembayaran.
Uang yang didapatkan YouTuber Shorts juga akan bergantung pada popularitas mereka serta berapa banyak orang yang membuat dan menonton Shorts setiap bulan. Selain itu, pendapatan konten Shorts akan bergantung pada lokasi masing-masing penonton.
Saat diluncurkan, YouTube Shorts Fund akan diberikan kepada YouTuber di AS, Brasil, India, Indonesia, Jepang, Meksiko, Nigeria, Rusia, Afrika Selatan, dan Britania Raya. Seiring waktu, dana itu akan diberikan kepada konten kreator Shorts di lebih banyak negara.
Ilustrasi YouTube Foto: Shutterstock
Pembayaran YouTuber via Shorts Fund merupakan strategi baru YouTube di tengah persaingan layanan video klip pendek. Meski telah menjadi raksasa di bidang layanan streaming video, YouTube merupakan anak bawang di kelas layanan video pendek — yang kini didominasi platform lain seperti TikTok dan Snapchat.
ADVERTISEMENT
Secara tradisional, YouTuber dibayar oleh YouTube berdasarkan iklan yang ditayangkan di awal video mereka. Namun, YouTube Shorts tidak memiliki iklan di setiap awal video klip. Jadi, YouTube membuat sistem pembayaran alternatif ini sebagai pengganti monetisasi.
YouTube bukanlah platform yang pertama menggunakan skema pembayaran langsung ke content creator. Sebelumnya, TikTok dan Snapchat telah membayar content creator mereka berdasarkan popularitas video, dan bukan berdasarkan iklan.
Pada gilirannya, sistem pembayaran ini berpotensi menguntungkan content creator. Kendati demikian, The Verge melaporkan bahwa sistem ini kurang transparan perihal jumlah penghasilan yang diperoleh content creator pada bulan tertentu.