Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
"Semua akan TikTok pada waktunya."
Mungkin ungkapan itu memang benar adanya. Faktanya kini semakin banyak orang yang memainkan aplikasi kreasi video TikTok. Tidak hanya orang biasa saja, selebriti seperti Dian Sastro hingga sastrawan Profesor Sastra Sapardi Djoko Damono resmi terjangkit 'virus' TikTok.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, hampir seluruh platform media sosial saat ini, mulai Twitter, Instagram, hingga Facebook diramaikan dengan video-video yang berasal dari TikTok. Banyak pengguna TikTok yang membagikan hasil edit videonya ke platform media lain, sehingga menjadi viral.
TikTok memang mendapatkan pertumbuhan yang luar biasa sejak diluncurkan pada 2017. Menurut laporan Sensor Tower, TikTok telah di-download sebanyak lebih dari 700 juta kali sepanjang tahun 2019.
Pencapaian tersebut mengalahkan aplikasi Facebook Messenger, Facebook, dan Instagram. TikTok hanya kalah dari WhatsApp yang sudah di-download 850 juta kali. Pertumbuhan TikTok yang fantastis ini, membuat para pengembang aplikasi menjadi tergiur. Mereka berlomba-lomba membuat aplikasi maupun fitur yang serupa dengan TikTok.
Lalu siapa saja yang menjadi pesaing TikTok? Berikut daftarnya.
ADVERTISEMENT
1. Google Tangi
Raksasa teknologi asal AS, Google, baru saja meluncurkan aplikasi dengan konsep mirip TikTok yang dinamakan Tangi. Nama Tangi sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari 'Teach and Give'.
Aplikasi ini tidak sepenuhnya sama seperti TikTok. Platform ini menawarkan layanan pembuatan video pendek, namun untuk konten yang lebih spesifik, yaitu video tutorial dan lifestyle.
Di Tangi, pengguna bisa membagikan video seperti cara membuat karya seni, resep masakan, dan tutorial fashion. Pengguna juga bisa memberikan komentar pada tiap postingan publik.
Konten video Tangi memiliki konsep vertikal dengan durasi maksimal 1 menit. Yang membedakan Tangi dari platform video lainnya ialah aplikasi ini menyediakan fitur ‘Try It’ untuk mendorong pengguna mengunggah foto hasil kreasi mereka sebagai cara untuk berinteraksi dengan pengguna lainnya.
ADVERTISEMENT
Tangi saat ini sudah bisa di-download di platform iOS. Namun, belum tersedia di Google Play Store.
2. Byte
Masih ingat aplikasi kreasi video pendek Vine? Vine sempat berjaya pada 2014 dan 2015, walau akhirnya aplikasi itu ditutup oleh Twitter. Kini, salah satu pendiri Vine, Dom Fofmann, kembali merilis aplikasi yang serupa, dengan nama Byte yang mirip dengan TikTok.
Byte kini telah resmi hadir di platform Android dan iOS. Aplikasi ini akan menjadi platform yang ramah untuk kreator, karena akan memiliki program kemitraan yang bisa menghasilkan pendapatan dari setiap konten yang disetor ke Byte.
Fokus dari aplikasi Byte adalah konten video, sama seperti Vine zaman dulu dan TikTok sekarang. Perbedaannya dengan TikTok, Byte hanya akan menyediakan durasi selama 6 detik untuk setiap video.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan Byte di Twitter, aplikasi ini akan hadir seperti platform media sosial lainnya. Pengguna diizinkan untuk meng-upload video dari galeri mereka atau lewat aplikasi langsung. Byte juga menyediakan tombol 'Explore' untuk menemukan video dari kreator lain yang disesuaikan berdasarkan algoritma aktivitas di aplikasi.
3. Facebook Lasso
Facebook diam-diam telah meluncurkan sebuah aplikasi baru bernama Lasso. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat video pendek yang lucu dan menyenangkan.
Pengguna bisa merekam video dirinya ketika joget dan lipsync ke musik tertentu, mirip-mirip dengan apa yang ditawarkan TikTok. Aplikasi Lasso telah tersedia untuk di-download di perangkat Android dan iOS. Namun, Lasso belum tersedia di Indonesia untuk saat ini.
"Lasso adalah aplikasi mandiri baru untuk video pendek dan menghibur, mulai dari komedi hingga kecantikan dan olahraga atau lainnya. Kami merasa excited dengan potensinya, dan kami akan mengumpulkan masukkan dari orang-orang dan kreator," ujar Facebook, kepada The Verge.
ADVERTISEMENT
Apabila sudah tersedia di Indonesia nanti, kamu bisa masuk ke Lasso menggunakan akun Facebook atau Instagram milikmu. Seperti biasa, kamu harus memberikan izin aplikasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan proses sign in ke Lasso.
Setelah masuk, kamu bakal bisa melihat berbagai video pendek yang diputar secara otomatis di linimasa. Untuk memudahkan menyaring konten, kamu juga dimungkinkan untuk memilah konten dengan tag yang diinginkan.
4. Instagram Reels
Instagram sudah lama dikenal sering meniru fitur-fitur andalan di aplikasi lain. Setelah Snapchat, kini giliran fitur andalan TikTok yang akan mereka tiru.
Platform media sosial milik Facebook itu baru saja meluncurkan fitur edit video baru bernama Reels di Brazil. Peluncuran fitur ini baru dalam tahap uji coba terbatas untuk pengguna Android dan iOS.
ADVERTISEMENT
Dengan fitur Reels, pengguna Instagram bisa merekam video selama 15 detik, selanjutnya bisa melakukan pengeditan seperti menyesuaikan kecepatannya, menambahkan musik, atau meminjam audio dari video orang lain, mirip dengan fitur yang ada di TikTok.
Hasil video yang sudah diedit dapat dibagikan ke Stories mereka, mengirimkannya melalui DM, atau mempostingnya ke bagian baru dari tab Explore Instagram yang disebut Top Reels. Di tab baru tersebut akan muncul beragam video hasil kreator lain.
5. Dubsmash
Masih ingat dengan aplikasi Dubsmash? Bagi yang belum tahu, pada tahun 2015, Dubsmash sempat ramai digunakan. Video-video yang dibuat menggunakan Dubsmash sering menjadi viral di media sosial. Pamornya sempat menurun, tapi kini kembali lagi untuk bersaing dengan TikTok.
ADVERTISEMENT
Aplikasi Dubsmash memungkinkan pengguna untuk membuat video lipsync dari suara-suara yang khas, seperti dari potongan lagu, adegan film, atau iklan dan lainnya.
Sekarang Dubsmash memiliki 1 miliar tayangan video per bulan. Dubsmash membuktikan bahwa video pendek sangat menarik bagi remaja, terutama generasi milenial dan Z, sehingga dapat memperoleh keuntungan yang besar.
6. Triller
Aplikas Triller juga bisa dibilang sebagai pemain baru di platform kreasi video. Triller memiliki konsep gabungan antara Dubsmash dan TikTok untuk membuat video pendek seakan-akan penggunanya menjadi artis video klip.
Aplikasi ini memungkinkan kamu membuat video lipsync dengan lagu kesukaan. Durasi pembuatan video hanya sampai 30 detik. Triller juga menggunakan algoritma khusus yang secara otomatis mengedit video dengan berbagai efek dramatis.
ADVERTISEMENT
Aplikasi Triller sudah tersedia di Indonesia dan bisa di-download untuk pengguna Android dan iOS.