Daftar Brand PC Terlaris di Indonesia Selama 2020, Siapa Juaranya?

Ilustrasi laptop import. Foto: Shutter Stock

International Data Corporation (IDC) kembali mengeluarkan laporan daftar brand komputer pribadi (personal computer/PC) terlaris di Indonesia selama 2020. Selain itu, mereka juga mengungkap kondisi pasar PC di Indonesia sepanjang tahun lalu, yang mengalami penurunan performa yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Soal daftar merek komputer terlaris di Indonesia, Asus berhasil menduduki posisi teratas, meski mengalami penurunan sebesar 30,7 persen secara tahunan (year-over-year/YoY) pada 2020. Pengiriman perangkat dari vendor teknologi asal Taiwan ini dipengaruhi oleh kendala ketersediaan barang.

Di posisi kedua ada Acer yang berhasil mengambil pangsa pasar sebesar 21,7 persen berkat pengadaan Chromebook-nya untuk memenuhi kebutuhan di sektor pendidikan. Kemudian di bawahnya ada Lenovo dengan pangsa pasar 20,2 persen.

Sementara HP merosot ke posisi keempat dengan pangsa pasar 17,2 persen akibat kendala pasokan yang berdampak pada pengiriman PC untuk konsumen individu dan komersial. Di posisi kelima ada Dell dengan pangsa pasar sebesar 6,8 persen.

Perbandingan pengapalan lima brand PC terlaris di Indonesia antara tahun 2019 dan 2020. Foto: Dok. IDC

“IDC memprediksikan pasar PC di Indonesia akan pulih pada tahun 2021, dengan pertumbuhan diperkirakan mencapai 37,2 person YoY. Permintaan dari sektor swasta akan didorong oleh kerja jarak jauh, dan perusahaan diprediksikan akan terus berfokus untuk melakukan pembelian notebook sebagai langkah persiapan untuk segala kemungkinan gangguan yang akan terjadi di masa depan,” kata Market Analyst IDC Indonesia, Stallon Hangewa, dalam pernyataan resmi, Senin (29/3).

"Di sektor publik, pengiriman PC untuk bidang pendidikan akan didorong oleh penerapan perangkat Chrome. Di pasar konsumen, permintaan notebook akan terus kuat, didorong oleh pembelajaran jarak jauh,” tambahnya.

Pasar PC di Indonesia selama 2020 turun gara-gara pasokan tipis

Seperti disebutkan tadi, pasar perangkat PC mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan laporan IDC, pangsa pasarnya turun hingga 28,3 persen YoY, dengan total 3,04 juta unit yang dikapalkan ke Indonesia.

Salah satu penyebab menurunnya performa pasar PC, termasuk desktop, notebook dan workstation, adalah kendala pasokan, baik untuk segmen konsumen individu atau komersial. Di sisi lain, muncul permintaan yang cukup tinggi dari pasar konsumen individu karena kebutuhan belajar dan bekerja dari rumah selama pandemi.

Peningkatan permintaan ini terjadi di seluruh dunia, sehingga alokasi pasokan perangkat menjadi salah satu tantangan utama bagi para vendor PC di Indonesia.

Ilustrasi meeting online di laptop. Foto: Getty Images

Stallon mengatakan bahwa banyak vendor PC yang pada akhirnya memprioritaskan pasokan untuk pasar Average Selling Price (ASP) yang tinggi. Mereka ingin fokus berjualan pada pasar yang lebih dewasa dan perangkat high-end untuk memaksimalkan keuntungan.

“Hal ini berdampak signifikan pada pengiriman PC di Indonesia, yang biasanya merupakan pasar yang didominasi dengan produk low-end dengan ASP yang rendah. Dengan demikian, PC vendor tidak bisa mendapatkan semua pasokan yang mereka butuhkan dan hal ini berkontribusi terhadap penurunan yang signifikan pada pengiriman PC di tahun 2020,” jelasnya.

Adapun pengiriman perangkat seperti desktop dan notebook masing-masing turun 41,8 persen dan 23,2 persen YoY. Pengaruh terbesar penurunan ini ialah kebutuhan di segmen komersial seperti perkantoran, yang mengalihkan pembelian perangkat komputer ke notebook untuk mengakomodir kebutuhan karyawan selama periode PSBB karena pandemi COVID-19.

Selain itu, transaksi dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar perusahaan memutuskan untuk menunda dan/atau membatalkan pembelian perangkat dikarenakan meningkatnya ketidakpastian akan kondisi ekonomi.

com-Ilustrasi seseorang sedang menggunakan laptop Foto: Shutterstock

Di sisi lain, pendidikan menjadi satu-satunya penyumbang terbesar yang meningkatkan pangsa pasar dengan pertumbuhan sebesar 21,4 persen. Proyek tersebut merupakan kombinasi Windows PC dan Chromebook dan juga untuk pertama kalinya dilakukan pengadaan perangkat berbasis Chrome dengan jumlah yang signifikan untuk bidang pendidikan di Indonesia.