Daftar Perusahaan AS yang Putus Kerja Sama dengan Huawei

25 Mei 2019 3:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Toby Melville/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Toby Melville/Reuters
ADVERTISEMENT
Perang dagang antara Amerika Serikat dan China bagaikan mimpi buruk bagi perusahaan Huawei. Gara-gara itu, pemerintah AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam yang membuat Huawei akan sulit menjalin kerja sama dengan perusahaan AS.
ADVERTISEMENT
Bahkan Presiden AS Donald Trump telah menandatangani surat pernyataan soal negaranya yang menghadapi keadaan darurat nasional. Di dalamnya disebutkan bahwa Huawei menjadi salah satu risiko keamanan nasional dan meminta Departemen Perdagangan untuk memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam.
Permintaan itu pun ditanggapi dengan cepat oleh sejumlah perusahaan Amerika yang akhirnya memutus kerja sama dengan Huawei. Perusahaan asal China itu hanya diberikan waktu 3 bulan untuk ‘beres-beres’ sebelum akhirnya benar-benar diberlakukan larangan ini.
Tak hanya itu, beberapa perusahaan dari negara lain juga ikut mengakhiri kerja sama dengan Huawei karena alasan yang sama. Lalu perusahaan apa saja yang akhirnya ikut memutus kerja sama dengan Huawei? Berikut daftarnya.
Google
Perusahaan teknologi Google. Foto: Arnd Wiegmann/Reuters
Keputusan Google untuk memutus kerja sama dengan Huawei menjadi salah satu yang paling menarik perhatian. Dengan berakhirnya kerja sama antara keduanya, Google menutup semua layanannya kepada Huawei termasuk hardware, software, dan jasa teknisnya.
ADVERTISEMENT
Huawei hanya bisa menggunakan layanan Android open source. Gara-gara hal ini, Huawei ngebut menyelesaikan pengembangan sistem operasinya sendiri untuk smartphone besutannya yang diperkirakan akan selesai tahun ini.
Intel, Qualcomm, Lumentum
Logo Qualcomm di pameran teknologi Mobile World Congress 2019. Foto: Aditya Panji/kumparan
Perusahaan cip prosesor juga menambah jajaran perusahaan yang akhirnya mencabut kerja sama dengan Huawei. Di antaranya adalah Intel, Qualcomm dan Lumentum.
Intel dan Qualcomm telah mengatakan kepada para karyawannya untuk berhenti memberikan pasokan chipset untuk Huawei. Sebelum pencabutan kerja sama, Huawei sempat menyetok pasokan chipset dari Intel untuk mengantisipasi kejadian seperti ini.
Panasonic
Raksasa teknologi asal Jepang Panasonic mengatakan telah mengakhiri kerja sama dengan Huawei. Sejak 23 Mei, perusahaan itu telah menyetop pengapalan produk-produk tertentu kepada Huawei.
ADVERTISEMENT
“Kami telah berhenti melakukan seluruh transaksi dengan Huawei dan 68 grup perusahaan yang disebutkan dalam daftar putih AS,” ungkap juru bicara Panasonic, dilansir Business Insider.
Arm
Ada juga perusahaan chip asal Inggris yang ikut menyudahi kerja sama dengan Huawei, Arm. Perusahaan telah memerintahkan seluruh karyawan untuk menyetop segala macam urusan dan transaksi dengan Huawei.
Arm sendiri sebenarnya adalah desainer chipset yang biasanya menjual lisensi prosesor kepada perusahaan-perusahaan teknologi. Mereka mengaku desainnya tersebut merupakan asli dari Amerika.
Vodafone
Kantor Vodafone. Foto: Reuters/Andrea Comas
Perusahaan telekomunikasi asal Inggris, Vodafone, juga mengakhiri kerja sama dengan Huawei. Mereka membatalkan kerja sama untuk peluncuran ponsel 5G yang bakal segera diluncurkan pada 3 Juli mendatang.
“Kami menunda pre-order Huawei Mate 20 X (5G) di Inggris,” kata juru bicara Vodafone. “Ini hanya sementara sembari memastikan ketidakpastian perangkat 5G Huawei. Kami akan terus memantau masalah ini.”
ADVERTISEMENT
Sementara itu, masih banyak perusahaan yang berada di ambang untuk menyudahi kerja sama dengan Huawei, seperti salah satunya Microsoft. Sejauh ini Microsoft belum memberikan komentar detail soal ini, namun mereka sudah menghapus jajaran laptop MateBook dari toko online Microsoft.
Selain itu, ada juga operator seluler Inggris EE dan operator seluler asal Spanyol Telefonica yang sedang dalam proses mengakhiri kerja sama dengan Huawei. Keduanya juga membatalkan dukungan ponsel 5G Huawei yang akan segera diluncurkan.
Belum diketahui apakah pemutusan kerja sama ini dilakukan secara permanen atau sementara. Namun melihat tekanan yang diberikan AS kepada China semakin besar, sepertinya ini akan menjadi perjalanan yang gelap dan panjang bagi Huawei.