Daftar Startup Indonesia yang PHK Karyawan: Zenius, LinkAja, JD.id
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir dunia startup Indonesia mendapat kabar yang tidak menyenangkan. Mereka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat.
ADVERTISEMENT
Ada beragam alasan yang melatarbelakangi perusahaan mengambil keputusan ini, mulai dari kondisi ekonomi yang lesu, atau meningkatkan efisiensi perusahaan. Berikut ini adalah rangkuman kumparan beberapa perusahaan yang memutuskan PHK terhadap karyawannya.
Apa saja?
Zenius PHK 200 karyawan lebih: kondisi makro ekonomi lagi memburuk
Startup edukasi berbasis teknologi (education technology/edutech) Zenius melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 200 karyawan. Pemecatan ini mencakup posisi ilustrator, penulis konten, editor, hingga para tutor mata pelajaran.
Melalui pernyataan resminya, pihak Zenius mengatakan bahwa dunia "sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir" sehingga mereka terpaksa melakukan efisiensi.
Karyawan yang dipecat akan tetap mendapat fasilitas asuransi kesehatan dan serta layanan konseling kesehatan hingga 30 September 2022. Zenius juga mengatakan akan membantu karyawan yang di-PHK agar mendapat pekerjaan baru.
ADVERTISEMENT
JD.ID PHK karyawan: reorganisasi SDM
Salah satu e-commerce JD.ID juga memecat banyak karyawan mereka. Pihak manajamen beralasan bahwa mereka harus melakukan reorganisasi Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan.
JD.ID mengatakan mereka sedang berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan melalui serangkaian upaya improvisasi dan pengambilan keputusan.
Director of General Management JD.id, Jenie Simon mengatakan "sehubungan dengan pengambilan keputusan ini, maka JD.id akan patuh dan tunduk terhadap regulasi ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan pemerintah, dan akan memperlakukan dan memberikan hak karyawan, sebagaimana diatur dalam regulasi tersebut."
LinkAja, startup fintech besutan BUMN ini juga PHK banyak karyawannya.
PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja dikabarkan melakukan PHK terhadap sekitar 200 karyawannya. Senada dengan JD.ID, pihak LinkAja mengatakan mereka sedang melakukan reorganisasi SDM perusahaan. Namun mereka membantah bahwa jumlah karyawan yang di-PHK sebanyak yang dirumorkan.
ADVERTISEMENT
"Informasi ini (200 karyawan di PHK) kurang tepat. Jumlah reorganisasi SDM kami jauh dari angka yang disebutkan tersebut," kata Head of Corporate Secretary Group LinkAja, Reka Sadewo kepada kumparan, Rabu (25/5).
Reka juga menyebutkan bahwa PHK disebabkan kebijakan perusahaan untuk melakukan perubahan yang signifikan dalam penyesuaian bisnis, didasari pada pertimbangan perusahaan yang matang.
Banyak pakar mengatakan bahwa yang terjadi saat ini adalah tech bubble, di mana pasar akan menguji bisnis model startup, dan menyisakan yang terkuat saja. Pasar yang sedang lesu, ditambah investor yang sedang mengamankan aset karena suku bunga meningkat, memperparah situasi. Belum diketahui kapan startup winter ini akan berakhir.