Dana Riset Achmad Zaky dan Bagaimana Seharusnya Memakai Wikipedia

16 Februari 2019 15:57 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan) menerima pendiri sekaligus CEO Bukalapak.com Achmad Zaky (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan) menerima pendiri sekaligus CEO Bukalapak.com Achmad Zaky (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Tweet CEO sekaligus pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, soal data dana penelitian dan pengembangan (Research & Development/R&D) Indonesia dengan negara lain, menuai kontroversi. Dalam cuitan yang kini telah dihapus itu, Zaky tampak skeptis dengan Indonesia yang bisa masuk ke era industri 4.0 bila dana yang dikucurkan negara untuk R&D sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Zaky lantas membeberkan data dana R&D Indonesia pada 2016 hanya 2 miliar dolar AS, lebih kecil dibanding Malaysia dan Singapura yang masing-masing 10 miliar dolar AS. Bahkan jauh lebih kecil lagi jika dibanding Jepang yang sebesar 165 miliar dolar AS dan China yang sebesar 451 miliar dolar AS.
Banyak orang yang mempermasalah atas validitas data tersebut. Beberapa netizen menyebut bahwa Zaky telah memelintir data. Zaky disebut telah mengutip data pada 2013 tapi menyebutkannya sebagai data 2016.
Akhirnya, Zaky mengakui jika data yang ia posting di Twitter berasal dari situs ensiklopedia bebas Wikipedia. Data itu persis dengan daftar yang ada di laman Wikipedia berjudul ‘List of countries by research and development spending’.
ADVERTISEMENT
"Datanya kan Wikipedia. Saya pikir semangatnya. Saya belum dapat data update terbaru. Saya pikir semangatnya. Karena perang ke depan bukan dengan manusia, tapi pintar-pintaran. Kalau enggak fokus di riset, kita akan perang harga," kata Zaky usai bertemu dengan Jokowi di Istana merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2).
Permasalahnya, data yang ada dikutip Zaky tersebut, sebenarnya tidak dapat diandalkan. Data ini menampilkan tahun anggaran riset yang berbeda-beda di tiap negara. Misalnya Amerika Serikat menggunakan data tahun 2016, Malaysia tahun 2015, Korea Selatan tahun 2014, sementara Indonesia memakai tahun anggaran 2013. Ini membuat data tersebut tidak adil.
Globe mini logo Wikipedia. Foto: Lane Hartwell via Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0)
Wikipedia bukan untuk catatan kaki/referensi
Wikipedia memang sangat berguna untuk pengguna Internet, karena sifatnya yang bebas dan terbuka. Informasi artikel di sana bisa disunting oleh siapa saja. Sang pendiri Wikipedia, Jimmy Wales, punya semangat melakukan percepatan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan secara bebas dan terbuka tanpa ada batas bahasa. Semua itu dilakukan secara urun daya.
ADVERTISEMENT
Namun, Wikipedia dan para pengelolanya selalu mengedukasi publik agar jangan pernah memakai artikel Wikipedia sebagai catatan kaki, sumber berita, atau rujukan dalam karya ilmiah.
Pengurus sekaligus admin media sosial Wikipedia Bahasa Indonesia, Bonaventura Aditya Perdana, mengatakan bahwa Wikipedia seharusnya tidak dijadikan langkah akhir dalam mencari sebuah informasi. Sebaliknya, Wikipedia seharusnya dimanfaatkan sebagai langkah awal dalam mencari informasi.
Setiap informasi yang ada di Wikipedia seharusnya memiliki rujukannya. Nah, rujukan inilah yang seharusnya digali pengguna untuk lebih dalam lagi menggali informasi dari rujukan asli tersebut.
"Memang Wikipedia tidak bisa dijadikan sebagai catatan kaki/referensi, karena Wikipedia sendiri adalah sifatnya untuk menampung pengetahuan dengan menyertakan sumbernya untuk validitas informasi," kata yang dihubungi kumparan, Sabtu (16/2).
ADVERTISEMENT
Masalah lain yang kerap ditemui pada artikel Wikipedia adalah vandalisme yang dilakukan oleh para penggunanya, dan kesalahan ini kerap tidak terpantau oleh para pengurus. Sejumlah akademisi percaya Wikipedia kadang menyesatkan karena isu vandalisme yang serius ini.
Soal dana riset Indonesia
Seusai bertemu dengan Achmad Zaky, Presiden Jokowi mengungkapkan jumlah sebenarnya dana riset Indonesia yang sudah dianggarkan oleh pemerintah, yaitu Rp 26 triliun. Anggaran riset ini disebut Jokowi sudah termasuk besar, dan tersebar di beberapa lembaga dan kementerian.
Dana riset ini seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin agar tepat guna serta risetnya bisa memberi dampak nyata dalam kehidupan publik.
"Supaya kita semuanya tahu bahwa dana pengembangan dan riset ini kita sudah 26 triliun (rupiah). Tetapi kita, ini harus sebuah kelembagaan besar. Agar arahnya jelas," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers terkait cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Twitter. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Terlepas dari data dana riset yang Zaky ungkapkan, sebenarnya tujuan dari cuitannya tersebut bukan pada data yang ingin ia sampaikan, tetapi kepada semangat membangun Indonesia ke depan untuk fokus investasi dalam riset dan sumber daya manusia (SDM) agar tidak kalah dibanding negara-negara lain.
Riset ini sangat penting untuk mendoro inovasi dan ini sudah terbukti di Amerika Serikat. Dalam buku yang ditulis oleh ekonom Universitas Sussex, Mariana Mazzucato, berjudul "The Entrepreneurial State: The Debunking Public vs. Private Sector Myths," ditulis bahwa dana riset publik dari pemerintah sangat membantu keberhasilan Apple, Google, dan banyak perusahaan teknologi besar lainnya dalam mengembangkan produknya di masa awal.
Apple menerima dana dari perusahaan investasi swasta bernama Small Business Investment Company SBIC). SBIC mendapatkan lisensi dari Small Business Administration (SBA), sebuah lembaga pemerintah AS untuk memberi bantuan dana jangka panjang ke perusahaan kecil. Oleh karena itu, SBIC diizinkan dan kerap meminjam dana dari pemerintah federal untuk menambah dana investasinya.
ADVERTISEMENT
Apple bukan satu-satunya perusahaan yang mendapatkan dana publik. Pengembangan algoritma mesin pencari Google didanai oleh National Science Foundation, dan teknologi baterai dan panel surya Tesla keluar dari dana hibah dari Departemen Energi AS.
Buku Mazzucato juga mencatat bahwa sejumlah komponen pintar penting dari smartphone, seperti GPS, layar sentuh, Internet, bahkan Siri, adalah produk pendanaan penelitian yang dananya didukung oleh pemerintah AS.
Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki bersama Pendiri sekaligus CEO Bukalapak.com Achmad Zaky usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Kembali ke cuitan dana riset yang disampaikan Zaky tempo hari, Dia bilang tidak bermaksud menujukan minimnya dana riset ini hanya kepada pemerintah, tetapi juga ditujukan ke pihak kampus dan swasta. Kolaborasi lintas sektor dalam hal riset, antara pemerintah, swasta, dan universitas, diharapkan Zaky bisa tercipta di Indonesia, seperti layaknya di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Keseriusan Bukalapak dalam mendorong riset inovasi telah direalisasikan dengan membangun pusat riset artificial intelligence dan cloud di Bandung bersama kampus mentereng, Institut Teknologi Bandung. Zaky bilang ke depannya bakal dibangun juga pusat riset Bukalapak di Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.
"Mudah-mudahan bisa kolaborasi. Semangatnya membuat indonesia maju berbasis riset inovasi SDM berkualitas. Itu yang kita sepakati," harap Zaky.