Dicoding dan AWS Beri Kelas Back-End Developer di Indonesia

24 Maret 2021 8:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengguna input kode perintah lewat Command atau CMD di laptop. Foto: Sora Shimazaki via Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengguna input kode perintah lewat Command atau CMD di laptop. Foto: Sora Shimazaki via Pexels
ADVERTISEMENT
Saat ini pekerjaan berbasis kemampuan digital terus berkembang di Indonesia. Menurut laporan laporan LinkedIn 2020 Emerging Jobs Report Indonesia, pekerjaan baru (emerging jobs) dengan permintaan tertinggi berasal dari sektor teknologi informasi dan jasa. Posisi pekerjaan back-end developer menempati peringkat keenam dalam daftar top emerging jobs di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, perusahaan teknologi Dicoding bersama Amazon Web Servise (AWS) mengadakan kelas Back-end Developer Learning Path. Program ini akan dibagi menjadi enam kelas di antaranya pembelajaran AWS dasar cloud, membuat aplikasi back-end untuk pemula, membangun arsitektur AWS di cloud, fundamental aplikasi back-end, dasar pemrograman JavaScript, dan menjadi back-end developer expert.
Alur pembelajaran ini menawarkan konten digital dengan sistem belajar mandiri untuk para developer agar mampu meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka di bidang pengembangan back-end dan komputasi awan. Kemudian pemahaman peserta akan dinilai melalui metode code review yang dilakukan oleh instruktur Dicoding dan para ahli di bidang komputasi awan.
Ilustrasi memback up foto traveling di laptop Foto: Shutterstock
“Kesiapan talenta digital di bidang back-end development adalah kunci untuk menyokong jumlah pengguna internet dan ragam kebutuhan mereka dalam perekonomian digital yang terus bertumbuh di Indonesia,” ujar Chief Executive Officer Dicoding, Narendra Wicaksono.
ADVERTISEMENT
Bedasarkan riset Unlocking APAC’s Digital Potential: Changing Digital Skill Needs and Policy Approaches, saat ini hanya 19% dari pekerja Indonesia yang memiliki keterampilan digital. Dari angka tersebut, 59% pekerja digital Indonesia yang belum memiliki kemampuan di bidang komputasi awan (cloud computing) meyakini bahwa kemampuan tersebut akan menjadi penting untuk dikuasai pada tahun 2025.
Secara khusus, keterampilan tersebut mencakup penguasaan cloud architecture design, keamanan siber (cyber security), pemodelan data berskala besar (large-scale data modelling), pengembangan web/software/game, dan software operations support.
Sejalan dengan laporan tersebut, Presiden Joko Widodo juga telah mengumumkan bahwa saat ini Indonesia sedang berupaya mempersiapkan 600 ribu talenta digital setiap tahunnya demi ekosistem digital yang kuat.
“Kami bekerja sama dengan Dicoding untuk membuat Back-end Developer Learning Path ini mudah diakses dan dipelajari oleh peserta dari seluruh penjuru negeri. Kurikulum ini tersedia secara penuh dalam Bahasa Indonesia,” ujar Country Manager Amazon Web Services Indonesia, Gunawan Susanto.
ADVERTISEMENT
Dicoding dan AWS berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak peserta sehingga mendorong pengembangan talenta yang memiliki keahlian sebagai back-end developer guna mengakselerasi transformasi Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025.
Pendaftaran kelas ini berlangsung sejak 15 Maret sampai 9 Juni 2021. Jika kamu berminat, formulir pendaftaran bisa diakses melalui aws.dicoding.com.
(MRT)