Dirut Telkomsel: Internet di Labengki Tak Kalah dengan Jakarta
ADVERTISEMENT
Nama Desa Labengki yang terletak di Pulau Labengki pasti masih asing didengar. Tapi, internet di kepulauan Sulawesi Tenggara ini tak kalah cepat dibanding Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pulau Labengki terdiri dua pulau: Pulau Labengki Kecil dan Pulau Labengki Besar. Pulau Labengki Besar tak dihuni masyarakat, tapi ada resort bernama Labengki Nirwana Resort. Sedangkan Pulau Labengki Kecil dihuni oleh 107 kepala keluarga (KK) atau 428 jiwa.
Masyarakat di Labengki Kecil secara administratif berada di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa ini bisa ditempuh sekitar 2 jam dari Kendari dengan speed boat.
Menurut Kepala Desa Labengki, Djamaludin, 90 persen warganya berprofesi sebagai nelayan. Kehidupan warga di Labengki sangat sederhana. Sebagian rumah warga terbuat dari kayu. Kalau ada bangunan permanen, itu juga sederhana.
Di desa ini ada sekolah dari tingkat SD hingga SMP. Gedung sekolahnya juga sederhana. Kalau ada anak yang ingin melanjutkan SMA, maka dia harus keluar dari pulau ini.
ADVERTISEMENT
Ada dua kesulitan penting yang dialami warga: ketersediaan air bersih dan akses telekomunikasi. Di Labengki, tak ada sumber air bersih. Warga hanya bisa mendapatkan air payau, dari sumur yang mereka gali.
“Air bersih bisa kami dapatkan dari air hujan yang ditampung. Kalau tidak, kami bisa ambil dari Pulau Labengki besar. Di sana ada sumber air bersih,” kata Djamaludin.
Tentang akses telekomunikasi, warga di Labengki sudah mendapatkan kemudahan. Sejak Agustus 2018 lalu, Telkomsel sudah membangun menara BTS sementara setinggi 42 meter di pulau Labengki Kecil ini.
Dengan adanya BTS ini, warga Labengki bisa leluasa memanfaatkan akses internet dan telepon. Para wisatawan yang datang ke pulau ini juga dimudahkan dalam mengakses internet. Mereka bisa mengabadikan keindahan Labengki dan membagi lewat banyak saluran, termasuk media sosial, kepada masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kami sedang membangun tower yang permanen. Pembangunan sudah dimulai akhir Februari, diperkirakan selesai bulan April nanti,” kata Samuel Pasaribu, VP ICT Telkomsel Area Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan (Pamasuka), Kamis (28/03).
Tower permanen ini dibangun di atas bukit dengan ketinggian 30 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tinggi tower lebih tinggi dari BTS sementara: 72 meter. Jadi, tinggi total tower 102 mdpl. Sinyal dari BTS ini bisa menjangkau hingga 20 KM di laut. Jaringan yang dibangun Telkomsel adalah 4G LTE.
Kebahagiaan warga Labengki semakin lengkap dengan kedatangan Dirut Telkomsel, Ririek Adriansyah, ke pulau ini. Bersama Corporate Secretary, Endi Muharam, dan EVP Area Pamasuka, Ronny Arnaz, Ririek meninjau pembangunan BTS permanen.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini Ririek menyerahkan bantuan buku dan peralatan sekolah kepada anak-anak. Ririek melakukan peletakan batu pertama pembangunan Digital Center dan Rumah Baca. Ririek juga memberikan bantuan kapal pengangkut air bersih. Sementara sehari sebelumnya Telkomsel memberikan training Internet Baik kepada warga Labengki.
Saat memberikan sambutan, Ririek menyatakan komitmen Telkomsel dalam menyediakan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia. “Kecepatan internet di Labengki ini tidak kalah dengan Jakarta,” kata Ririek yang disambut tepuk tangan oleh warga.
Dalam membangun BTS, kata Ririek, Telkomsel tidak hanya membangun di daerah yang menguntungkan. Tapi, Telkomsel juga memiliki BTS Merah Putih, seperti yang dibangun di Labengki.
Menurut Ririek, Telkomsel tidak sekadar memberikan fasilitas komunikasi untuk masyarakat, tapi juga bisa menunjang kegiatan ekonomi. Antara lain dalam pembangunan pariwisata dan kegiatan perikanan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Labengki ini sangat indah, tak kalah dengan destinasi wisata yang lain. Wisatawan asing dan lokal sangat membutuhkan layanan komunikasi. Karena itu, kami bangun broadband, supaya semakin banyak turis yang datang ke sini,” kata Ririek.
Ririek juga menyampaikan bahwa Telkomsel sangat peduli dengan pemberdayaan masyarakat dalam mengakses internet. Karena itu, Telkomsel menggelar training Internet Baik.
“Internet itu memang banyak manfaatnya, tapi ada risiko, seperti banyak situs yang belum belum layak dilihat untuk anak-anak. Jadi, masyarakat sebaiknya menggunakan internet dengan lebih bijaksama. Filter yang hakiki adalah kesadaran dari diri sendiri,” ujar Ririek.
Djamaludin yang mewakili warga Labengki mengucapkan terima kasih atas bantuan Telkomsel . “Sekarang tidak susah lagi cari layanan telekomunikasi. HP ditaruh di bawah bantal, sekarang juga sudah bisa digunakan,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Camat Lasolo Kepulauan Abdollah juga menyampaikan hal yang sama. “Bantuan layanan telekomunikasi dan pengangkut air bersih sangat dibutuhkan warga di sini,” kata Abdollah.