Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Proyek Facebook untuk menciptakan mata uang digital Libra memang dirundung berbagai masalah akhir-akhir ini. Selain karena kurangnya dukungan dari berbagai negara dan tekanan dari regulator, mereka mesti kehilangan perusahaan-perusahaan yang mendukung munculnya mata uang digital tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada pekan lalu, misalnya, mereka kehilangan enam anggota asosiasi Libra, yang di antaranya merupakan perusahaan layanan keuangan besar seperti PayPal, Mastercard, dan Visa. Kemudian pada Senin (14/10), Libra kehilangan satu anggota lagi menyusul mundurnya Booking Holdings dari asosiasi.
Dengan demikian, saat ini Libra hanya didukung oleh 21 anggota saja.
Meski anggotanya berbondong-bondong pergi, asosiasi yang dipimpin Facebook tersebut tetap melanjutkan proyek mata uang digital mereka. Pengumuman ini disebarkan langsung oleh asosiasi Libra setelah pertemuan pertama mereka di Jenewa, Swiss, pada Senin (14/10).
Pertemuan anggota Libra di Swiss menghasilkan sejumlah poin penting, seperti formalisasi dewan dan pimpinan direksi. Selain itu, asosiasi tersebut juga mengklaim adanya ketertarikan dari 1.500 perusahaan lain untuk bergabung dengan mereka.
ADVERTISEMENT
“Asosiasi Libra mengonfirmasi adanya 1.500 entitas yang terindikasi tertarik untuk bergabung dengan proyek Libra, dan kira-kira 180 entitas telah memenuhi kriteria keanggotaan awal yang disebar di libra.org,” jelas pihak Libra, dalam rilis resmi mereka.
Meski demikian, tidak jelas kapan minat dari 1.500 mitra potensial itu dihitung. Pasalnya, mundurnya berbagai perusahaan keuangan besar seperti Mastercard dan PayPal, serta komentar dari regulator yang bermaksud memblokir mata uang tersebut, bisa jadi telah membuat takut beberapa calon mitra.
Menarik untuk melihat lebih lanjut proyek mata uang digital Facebook ini dalam menghadapi tekanan regulator dan ketakutan atas instabilitas ekonomi global. Libra sendiri direncanakan untuk dirilis pada Juni 2020.