Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Jejaring sosial menjadi wadah bagi para politisi untuk berkampanye politik. Salah satu tokoh politik yang memanfaatkan media sosial adalah presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Trump bahkan baru saja menambahkan jajaran media sosial dalam berinteraksi dengan warganet di dunia maya. Platform baru yang ia pilih adalah Twitch.
Meski Twitch memiliki fungsi untuk menyiarkan video pengguna sedang main game, Trump justru memanfaatkan Twitch sebagai media untuk kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020.
Akun yang baru dibikin ini sudah memiliki lebih dari 40 ribu followers dan sudah diverifikasi oleh Twitch. Channel Trump baru mengunggah satu video di Twitch.
Video tersebut bukan siaran langsung Trump main game, melainkan pidatonya dalam kampanye yang diselenggarakan di Minneapolis, Minnesota.
Trump tidak sendirian dalam hal politisi buka saluran di Twitch. Calon presiden AS lainnya, Bernie Sanders dan Andrew Yang dari Demokrat juga sudah lebih dulu membuat akun di platform milik Amazon itu.
Trump memang sosok politisi yang sangat akrab dengan media sosial. Di Twitter, Presiden AS ini memiliki 65,5 juta followers dan menjadi top 10 akun Twitter yang paling banyak diikuti.
ADVERTISEMENT
Di Instagram, Trump juga memiliki hampir 15 juta followers. Namun, ia terbilang jarang beraktivitas di media sosial milik Facebook itu dibanding di Twitter.
Twitch sendiri adalah platform live streaming yang digunakan para gamer menyiarkan permainan yang sedang mereka mainkan. Platform ini memiliki jumlah pengunjung harian sebanyak 15 juta pengguna, baik untuk melakukan streaming atau sekadar menonton permainan.
Lucunya, Trump sendiri memiliki hubungan yang kurang baik dengan bos Amazon, Jeff Bezos. Ia kerap menuduh Amazon mengambil keuntungan dari kemitraan logistik dengan US Postal Service. Trump juga sering mendapat pemberitaan negatif soal dirinya di media milik Bezos, The Washington Post.