Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah AS, melalui Departemen Perdagangan, bakal memblokir TikTok dan WeChat dari toko aplikasi Google Play Store dan Apple App Store dalam waktu 48 jam. Artinya, kedua aplikasi dari China itu tidak bisa di-download oleh pengguna baru di AS pada Minggu (20/9) besok.
ADVERTISEMENT
Larangan tersebut dikeluarkan pada Jumat (18/9) waktu setempat, menyusul perintah eksekutif presiden Donald Trump pada Agustus 2020 lalu. Alasannya pun masih sama dengan pernyataan sebelumnya: Kedua aplikasi mengancam keamanan nasional dan berpotensi memberikan data pribadi pengguna ke China.
Di antara kedua aplikasi tersebut, WeChat paling ketat pembatasannya. Aplikasi pesan instan, media sosial, dan pembayaran digital itu bakal efektif diblokir di AS pada Minggu (20/9).
Sementara nasib TikTok terbilang 'sedikit lebih longgar', karena pengguna lama di AS masih bisa memakai aplikasi berbagi video itu hingga 12 November 2020. Ini memberi ruang bagi sang pemilik, ByteDance, untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Oracle atau perusahaan lain yang tertarik atas nasib operasional TikTok di AS.
ADVERTISEMENT
ByteDance sendiri sudah angkat bicara soal perintah baru larangan download di AS. Mereka cukup kecewa dengan perintah tersebut, meski telah berkomitmen menambah tingkat transparansi operasional aplikasinya.
"Kami tidak setuju dengan keputusan dari Departemen Perdagangan, dan kecewa karena memblokir download aplikasi baru mulai Minggu dan melarang penggunaan aplikasi TikTok di AS mulai 12 November," kata perusahaan, seperti dikutip Reuters. "Kami akan terus menentang perintah eksekutif yang tak adil."
Sementara Tencent, selaku pemilik WeChat, mengatakan pembatasan yang diumumkan itu tidak menguntungkan pihaknya. Mereka akan melanjutkan pembicaraan dengan pemerintah AS untuk mencapai 'solusi jangka panjang'.
Sebelumnya, Donald Trump pernah bilang bahwa kesepakatan TikTok bisa 'berjalan cepat' pada Jumat (18/9) lalu. Ia pun menambahkan, AS masih perlu kepastian 'aman dari China'.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki beberapa pilihan bagus dan mungkin kami bisa membuat banyak orang senang," ucap Trump. "Kami harus mendapatkan keamanan total dari China."
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini