Dua Ilmuwan Pionir AI Sabet Penghargaan Nobel Prize 2024 di Bidang Fisika

10 Oktober 2024 10:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hadiah Nobel Fisika dianugerahkan kepada ilmuwan John J. Hopfield dan Geoffrey E. Hinton atas jasanya mengembangkan metode machine learning yang kini menjadi fondasi teknologi kecerdasan buatan (AI). Foto: ANTARA Foto
zoom-in-whitePerbesar
Hadiah Nobel Fisika dianugerahkan kepada ilmuwan John J. Hopfield dan Geoffrey E. Hinton atas jasanya mengembangkan metode machine learning yang kini menjadi fondasi teknologi kecerdasan buatan (AI). Foto: ANTARA Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua ilmuwan yang diinisiasi sebagai pionir AI, Geoff Hinton dan John Hopfield, berhasil menyabet penghargaan Nobel Prize tahun 2024. Keduanya dinobatkan sebagai peraih Nobel Prize di bidang fisika oleh Royal Swedish Academy of Sciences.
ADVERTISEMENT
Geoff Hinton merupakan profesor emeritus University of Toronto, sedangkan John Hopfield adalah profesor di Princeton University. Menurut Royal Swedish Academy of Sciences, penemuan mereka menjadi dasar teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang saat ini banyak digunakan.
“John J. Hopfield dan Geoffrey E. Hinton berjasa atas penemuan-penemuan fundamental yang memungkinkan pembelajaran mesin dengan jaringan neural (saraf tiruan),” papar Komite Nobel sebagaimana dikutip Antara.
Hinton dan Hopfield terlibat dalam pembuatan pengembangan teknologi jaringan neural buatan yang digarap pada tahun 1980-an. Keduanya menciptakan algoritma backpropagation, metode yang memungkinkan jaringan neural untuk belajar dari kesalahan dan melatih model AI.
Ilustrasi AI Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
Mereka menggunakan konsep-konsep fundamental dari fisika statistik untuk mendesain jaringan neural yang berfungsi sebagai ingatan asosiatif dan menemukan pola-pola dalam kumpulan data yang besar. Temuan ini menjadi landasan pembuatan AI saat ini.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak punya ekspektasi apa pun terhadap hal ini. Saya sangat terkejut dan merasa terhormat bisa masuk dalam daftar ini,” kata Hinton sebagaimana dikutip The Verge.
Hinton yang juga dijuluki Bapak AI adalah mantan karyawan Google. Dia memutuskan mundur dari Google pada 2023 karena kekhawatirannya akan teknologi AI yang mungkin bisa dipakai untuk menyebarkan misinformasi.
Sementara Hopfield adalah orang yang mengembangkan “Hopfield network”, jenis jaringan neural yang mentransformasikan AI untuk menyimpan dan membaca pola. Karya Hinton mengadopsi “Hopfield network” sebagai pondasi jaringan baru yang disebut “Mesin Boltzmann” yang dikembangkan dengan prinsip fisika statistika.
Sistem yang dibangun Hopfield dan Hinton ini membantu menginisiasi ledakan perkembangan machine learning saat ini. So, Congrats Hopfield dan Hinton.
ADVERTISEMENT