Dulu Laku Rp 42 M, Kini Harga NFT Tweet Pertama Pendiri Twitter Anjlok

CEO Twitter, Jack Dorsey. Foto: Joshua Roberts/Reuters

Tweet pertama pendiri Twitter, Jack Dorsey, pernah dijual sebagai Non-Fungible Token (NFT) pada Maret 2021 lalu. Kala itu harganya tembus 1.630,58 ethereum (mata uang kripto) yang nilainya setara 2,9 juta dolar AS atau sekitar Rp 42 miliar.

Pembelinya, Sina Estavi, berusaha menjual kembali twit tersebut pada pekan ini. Namun, usahanya mencari cuan tampaknya kandas, setelah tawaran tertinggi yang diterima 'hanya' 6.800 dolar AS atau sekitar Rp 97,5 jutaan (kurs Rp 14.349) pada Kamis (14/4).

Estavi memposting penjualan NFT cuitan pertama Dorsey di marketplace NFT, OpenSea, pada pekan lalu. Ia memasang harga yang cukup fantastis, yakni 48 juta dolar AS atau sekitar Rp 688 miliar.

Ia juga berjanji untuk memberikan setengah dari hasil penjualan NFT tersebut untuk amal. Sumbangannya akan diberikan kepada GiveDirectly, organisasi amal yang memberikan uang langsung kepada orang-orang yang hidup dalam kemiskinan.

Sayang, lapak CEO Bridge Oracle itu tampaknya kurang menarik minat calon pembeli. Selama pekan pertama, NFT tersebut hanya ditawar satuan hingga ratusan dolar AS saja.

Estavi akhirnya mencopot label harga setelah penawaran yang diterima tidak ada satu pun yang menyentuh angka 1 juta dolar AS. Pada Kamis (14/4), ia mendapat penawaran tertinggi 2,2 ether yang nilainya setara 6.800 dolar AS atau sekitar Rp 97,5 jutaan.

"Penting bagi saya siapa ingin membelinya, saya tidak akan menjual NFT ini kepada siapa pun, karena menurut saya tidak semua orang berhak atas NFT ini," kata Estavi kepada Reuters, sembari menambahkan bahwa ia tak lagi yakin apakah NFT akan dijual atau tidak.

Tweet Jack Dorsey sendiri diposting pada 21 Maret 2006, sekaligus menjadi kicauan pertama media sosial Twitter. Cuitan itu dilelang sebagai NFT melalui situs Valuables By Cent pada Maret 2021.

NFT adalah token unik yang pada dasarnya untuk memverifikasi karya seni digital tersebut asli, dan enggak bisa ditukar dengan yang lain. Gampangnya, untuk memberikan keyakinan kepada para pembeli bahwa produk tersebut bukan karya salinan dari sesuatu yang dapat dibeli di mana pun.

Kepemilikan NFT dicatat di blockchain, buku besar digital yang juga dipakai bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Seseorang tidak dapat menukar satu NFT dengan yang lain seperti yang mereka lakukan dengan mata uang biasa atau aset lainnya. Setiap NFT unik dan bertindak sebagai item kolektor yang tidak dapat diduplikasi, menjadikannya langka berdasarkan desain.