E-commerce Fashion Sorabel Gulung Tikar Akibat Pandemi Corona

24 Juli 2020 9:14 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sorabel & Barli Asmara. Foto: Ratmia Dewi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sorabel & Barli Asmara. Foto: Ratmia Dewi/kumparan
ADVERTISEMENT
Daftar startup yang tumbang akibat dampak pandemi virus corona kembali bertambah. Startup e-commerce Sorabel dipastikan akan tutup pada akhir bulan Juli 2020 ini.
ADVERTISEMENT
Sorabel akan melakukan likuidasi dan akan menghentikan kontrak kerja seluruh karyawannya tanpa terkecuali. Proses tersebut akan berlaku 30 Juli 2020.
Dalam salinan email internal kepada karyawan, Sorabel menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan bisnis, tetapi pada akhirnya mereka harus menempuh jalan likuidasi.
“Oleh karena proses likuidasi yang ditempuh, maka hubungan kerja harus berakhir di tahap ini untuk semua orang tanpa terkecuali, tepatnya efektif di tanggal 30 Juli 2020. Saya yakin tidak ada yang berharap hal ini untuk terjadi,” tulis email tersebut, seperti dikutip DailySocial.
Likuidasi merupakan pembubaran perusahaan sebagai badan hukum dan sekaligus pemberesan harta kekayaan dengan cara melakukan penjualan aset, penagihan piutang, pelunasan utang, dan penyelesaian sisa harta atau utang di antara para pemilik perusahaan tersebut.
Talkshow Barli Asmara & Sorabel. Foto: Ratmia Dewi/kumparan
Likuidasi juga berkaitan erat dengan masalah finansial. Perusahaan yang melakukan likuidasi umumnya cenderung tidak mampu menghasilkan aliran kas yang cukup dan tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
ADVERTISEMENT
Manajemen Sorabel menyatakan komitmennya untuk memastikan semua hak karyawan terpenuhi selama proses likuidasi, termasuk tunjangan hari raya (THR). Perusahaan juga berkomitmen mematuhi semua peraturan dan keputusan para likuidator.
Karyawan diharapkan mengembalikan aset perusahaan, yang akan dijual kembali dan diproses oleh likuidator. Manajemen juga berjanji membantu mereka menemukan pekerjaan baru dari jaringan investor lebih dari 100 perusahaan.
“Ini mungkin akhir dari perjalanan kita dengan Sorabel. Saya berharap kita dapat menyimpan kenangan indah yang kita miliki bersama di tempat ini. Perusahaan mengungkapkan rasa terima kasihnya yang paling dalam kepada Anda karena telah berjuang sampai akhir,” tulis manajemen Sorabel.
Koleksi Sale Stock. Foto: Ratmia Dewi/kumparan
Menurut data iPrice pada kuartal kedua 2020, Sorabel dilaporkan memiliki 375 karyawan. Sorabel juga punya beberapa kantor di daerah Jakarta, Tangerang, Yogyakarta, Bandung, dan Singapura.
ADVERTISEMENT
Sebelum kabar ini muncul, Sorabel telah mengumumkan di media sosial tentang penutupan unit usaha mereka di Filipina, Yabel, pada Februari lalu.

Sorabel pelopor sistem CDBB

Startup e-commerce Sorabel adalah rebranding dari Sale Stock yang memulai bisnisnya pada tahun 2014. Sale Stock menjadi e-commerce pertama di Asia Tenggara yang menerapkan sistem Coba Dulu Baru Bayar (CDBB).
Sistem CDBB membuat konsumen merasakan pengalaman berbelanja online yang praktis dan mudah, namun juga mendapatkan kepuasan seperti belanja offline. Konsumen diberikan keleluasaan memutuskan pakaian mana yang cocok untuk mereka, dan mengembalikan satu pakaian yang kurang sesuai langsung ke kurir yang mengantar.
Co-founder Sorabel, Lingga Madu pernah menyatakan bahwa model bisnisnya adalah yang paling sehat jika dibandingkan dengan platform e-commerce lainnya di Indonesia.
Lingga Madu, CEO Sorabel. Foto: Ratmia Dewi/kumparan
Pada tahun 2018, Madu mengklaim perusahaan telah mencapai titik impas atau break even point (BEP) dan siap untuk menghasilkan keuntungan. Saat itu, ia membandingkan unit ekonomi Sorabel dengan yang dimiliki pemain e-commerce mode global seperti Asos dan Revolve.
ADVERTISEMENT
Mengawali 2019, Sale Stock berubah nama menjadi Sorabel, baik itu untuk portal maupun aplikasi. Mengusung kampanye "Be Fashionable Forever", Sorabel berharap bisa menginspirasi dan meng-empower customer untuk selalu bahagia.
Diawal perjalanannya, Sorabel juga pernah melakukan PHK kepada sekitar 200 karyawannya pada 2016. Meskipun demikian, perusahaan fashion itu berhasil menutup putaran pendanaan Seri B+, yang dipimpin oleh Meranti ASEAN Growth Fund.
Sorabel pernah mengumumkan bahwa mereka menutup putaran pendanaan Seri C dari investor, termasuk Kejora Ventures, Ncore Ventures, OpenSpace, Shift, Gobi Partners, MNC Media Investment, SMDV, Golden Equator Capital, dan Convergence Ventures.