Elon Musk Beli 9,2% Saham Twitter, Jadi Pemegang Saham Terbanyak

4 April 2022 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX dan Tesla. Foto: REUTERS/Danny Moloshok
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX dan Tesla. Foto: REUTERS/Danny Moloshok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, memborong 9,2 persen saham Twitter. Pembelian ini membuat Musk menjadi pemegang saham terbanyak di perusahaan media sosial yang identik dengan lambang burung biru itu.
ADVERTISEMENT
Pembelian 9,2 persen saham Twitter terungkap di laporan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC), Senin (4/4). Transaksi ini dilakukan tak lama setelah orang terkaya di dunia itu mempertimbangkan membangun platform media sosial baru.
Saham yang dibeli ditaksir mencapai 2,89 miliar dolar AS per Jumat (1/4), menurut laporan Bloomberg. Gara-gara akuisisi itu, nilai saham Twitter dilaporkan melonjak sekitar 26 persen pada Senin (4/4) waktu setempat.
Saham Twitter yang dibeli Musk diklasifikasikan sebagai saham pasif. Namun analis Wedbush Securities, Dan Ives, mengatakan saham tersebut akhirnya bisa mengarah Musk pada kepemilikan aktif dan berperan lebih agresif di Twitter.
Sebelumnya, Musk pernah bilang bahwa dirinya mendambakan adanya sebuah media sosial baru. Ia berbicara tentang media sosial yang mengedepankan kebebasan berpendapat.
ADVERTISEMENT
Wacana ini muncul setelah Elon Musk menanggapi pertanyaan seorang pengguna Twitter, tentang apakah dia mempertimbangkan membangun platform media sosial berbasis open-source algoritma yang memprioritaskan kebebasan berbicara, dan meminimalkan propaganda.
Dua hari sebelumnya, Elon Musk mengadakan jajak pendapat tentang apakah Twitter sudah menjadi media sosial yang demokratis?
“Kebebasan berbicara sangat penting untuk demokrasi dapat berfungsi. Apakah Anda yakin Twitter secara ketat mematuhi prinsip ini?” tulis Elon Musk.
Dua juta orang ikut jajak pendapat dan sekitar 70 persen memilik “Tidak”.
Pengumuman Musk punya saham di Twitter tampaknya akan menjadi ujian besar bagi CEO Twitter baru Parag Agrawal, pengganti Jack Dorsey yang secara mengejutkan mengundurkan diri pada November 2021 lalu.
Pasalnya, tak lama Parag Agrawal diangkat menjadi CEO, Musk memposting meme di Twitter yang secara implisit menggambarkan Agrawal sebagai diktator Soviet, Joseph Stalin, dan Dorsey sebagai kepala polisi rahasia Soviet, Nikolai Yezhov.
ADVERTISEMENT