Elon Musk Ejek Jeff Bezos: Pensiun dari CEO Supaya Bisa Full Time Gugat SpaceX

28 Agustus 2021 13:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. Foto: Mike Blake/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. Foto: Mike Blake/Reuters
ADVERTISEMENT
Perseteruan dua orang terkaya di dunia, Jeff Bezos dan Elon Musk, kembali memanas. Belakangan, Musk mengejek keputusan Bezos pensiun dari CEO Amazon supaya bisa kerja full time menggugat perusahaan antariksa miliknya, SpaceX.
ADVERTISEMENT
Ejekan Elon Musk ke Jeff Bezos ini bermula ketika jurnalis The Washington Post, Christian Davenport, nge-tweet laporan PC Mag. Berita tersebut menyebutkan bahwa Amazon mendesak Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) untuk menolak rencana SpaceX meluncurkan klaster satelit internet Starlink baru.
Cuitan tersebut pun disambar oleh Elon Musk untuk mengejek Jeff Bezos.
"Ternyata Besos pensiun untuk mengejar pekerjaan full time mengajukan tuntutan hukum terhadap SpaceX…,” kicau Musk, yang merupakan CEO SpaceX, Jumat (27/8). Starlink merupakan konstelasi satelit internet dari SpaceX.
Jeff Bezos sendiri mundur dari CEO Amazon pada 5 Juli 2021, tepat saat raksasa e-commerce tersebut merayakan ulang tahun ke-27. Dalam surat pengunduran dirinya, Bezos menyebut bahwa keputusannya mundur dari CEO supaya bisa menghabiskan waktu untuk proyek sampingan.
ADVERTISEMENT
"Menjadi CEO Amazon adalah tanggung jawab yang berat dan sangat menyita (energi dan waktu)," tulis Bezos. "Saat kamu memegang tanggung jawab besar ini, sulit untuk menaruh perhatian pada hal lain.”
Perseteruan antara Amazon dan SpaceX soal satelit internet bermula ketika SpaceX hendak meluncurkan satelit internet generasi kedua.
Starlink saat ini didukung oleh sekitar 1.740 satelit dan melayani sekitar 90.000 pelanggan. Jaringan saat ini memberikan kecepatan unduh dari 50Mbps hingga 150Mbps atau lebih tinggi.
Nah, untuk meningkatkan jangkauan dan meningkatkan kecepatan internet Starlink, SpaceX mengajukan izin kepada FCC untuk mengoperasikan klaster satelit baru yang terdiri dari hampir 30.000 satelit. Dalam izin tersebut, SpaceX mengajukan dua konfigurasi orbital, di mana salah satunya berfungsi sebagai back up.
CEO Amazon, Jeff Bezos. Foto: Getty Images/David Ryder
Namun, menurut perusahaan konstelasi satelit internet Kuiper Systems, yang juga merupakan anak perusahaan Amazon, pengajuan tersebut bermasalah.
ADVERTISEMENT
“Pendekatan baru SpaceX dalam mengajukan dua konfigurasi (orbital) yang saling eksklusif bertentangan dengan aturan Komisi dan kebijakan publik dan kami mendesak Komisi untuk menolak amandemen ini,” tulis Mariah Dodson Shuman, selaku penasihat Kuiper Systems.
Shuman mengatakan bahwa dua konfigurasi orbital yang diajukan SpaceX bakal merepotkan operator satelit internet lain, termasuk Kuiper Systems yang belum meluncurkan satelit internet apapun ke orbit Bumi. Dua konfigurasi orbital dari SpaceX, kata Shuman, akan menyebabkan “masalah gangguan dan puing-puing orbital”.
“Oleh karena itu, Komisi harus menegakkan aturannya, menolak Amandemen SpaceX, dan mengundang SpaceX untuk mengirimkan kembali amandemennya setelah menetapkan satu konfigurasi untuk Sistem Gen2-nya,” jelas Shuman.
Ini bukan kali pertama perusahaan yang dimiliki Jeff Bezos berseteru dengan perusahaan yang dimiliki Elon Musk.
ADVERTISEMENT
Pada 18 Agustus lalu, perusahaan manufaktur antariksa Blue Origin yang dipimpin Jeff Bezos menggugat NASA ke Pengadilan Federal AS. Langkah ini diambil setelah badan penerbangan dan antariksa AS tersebut memilih SpaceX untuk kontrak misi peluncuran manusia ke Bulan pada 2024.