Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Elon Musk Gugat OpenAI dan Pendirinya, Sam Altman, Disebut Penipu dan Serakah
11 Agustus 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gugatan itu diajukan ke Pengadilan Federal California dan ditulis dalam sebuah dokumen PDF. Sebagian besar gugatannya merupakan pengulangan gugatannya pada Februari tahun ini, yang dibatalkan oleh Musk secara diam-diam pada bulan Juni.
Kedua gugatan itu memiliki teks yang sama. Isinya menuding Sam Altman , CEO OpenAI, dan perusahaannya, dalam 15 tuduhan pelanggaran.
Pendek kata, Musk mengklaim dirinya ditipu secara curang oleh Altman dan Open AI untuk mendukung peluncuran dan pertumbuhan ChatGPT . OpenAI dahulu disebut sebagai lembaga nirlaba dan terbuka, lalu itu menjadi usaha yang tertutup dan mencari laba. Oleh karena itu, ia ingin mendapatkan ganti rugi sejumlah uang atas tuduhan penipuan itu.
"Kasus Elon Musk terhadap Sam Altman dan OpenAI adalah kisah klasik tentang altruisme versus keserakahan," demikian tudingan tim kuasa hukum Musk dalam kata pengantar dokumen gugatan.
ADVERTISEMENT
"Altman, bersama dengan terdakwa lainnya, sengaja merayu dan menipu Musk, memanfaatkan kepedulian kemanusiaan Musk tentang bahaya eksistensial yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan."
Gugatan itu menuduh Altman dan kawan-kawannya membuat janji yang tidak akan mereka tepati saat mendirikan OpenAI dan hal itu mendapat dukungan dari Musk pada tahun 2015.
Menurut Musk, penelitian tentang teknologi AI sangat penting agar bersifat terbuka, dan aman. Akta pendirian lembaga OpenAI memperjelas bahwa misi mereka adalah untuk membuat teknologinya tersedia secara terbuka sebagai manfaat publik.
Rupanya, ada banyak keuntungan yang didapat OpenAI dengan dukungan dari Musk. Kuasa hukum menyebut Musk telah memberikan lembaga itu "koneksi, kredibilitas, dan pengaruh."
Gugatan ini juga menyebut bahwa Musk setuju mendanai OpenAI sebesar 44,6 juta dolar AS antara 2016 sampai 2020 dengan asumsi bahwa uang tersebut digunakan untuk inisiatif pengembangan kecerdasan buatan yang bersifat sumber terbuka, sebagaimana disetujui Musk.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut pengaduan tersebut, keadaan mulai memburuk ketika Altman dan salah seorang pendiri OpenAI, Greg Brockman (yang juga merupakan terdakwa), membahas rencana menjadikan OpenAI sebagai perusahaan yang mencari laba pada tahun 2017 dan 2018. Musk tampaknya sangat tidak setuju dengan ide tersebut, tetapi OpenAI meluncurkan bagian-bagian bisnisnya yang mencari laba pada tahun berikutnya, yang menurut gugatan tersebut merupakan "skema untuk mengendalikan dan meraup keuntungan dari teknologi OpenAI, Inc."
Ketika OpenAI menolak membuat model AI-nya dari GPT-4 dan seterusnya agar tersedia secara terbuka, tampaknya saat itulah Altman benar-benar berseteru dengan Musk.
Setelahnya, OpenAI mendapatkan investasi miliaran dollar AS dari Microsoft, agar dapat menempatkan teknologi lab secara eksklusif ke Azure, Office, dan Windows. Di sini, muncul dugaan bahwa Musk tidak meraup untung besar dari investasi awal kepada OpenAI.
ADVERTISEMENT
Gugatan tersebut mengklaim bahwa Musk "dikhianati oleh Altman dan kaki tangannya", dan menambahkan: "Kelicikan dan penipuan tersebut memiliki skala drama ala Shakespeare."
Gugatan itu juga menjabarkan hubungan bisnis OpenAI dengan Microsoft, Reddit, Helion Energy, dan perusahaan lain yang berafiliasi dengan Altman.
Tim hukum Musk tampaknya telah mengerahkan segala upaya untuk melawan perusahaan chatbot tersebut. Upaya gugatan hukum kedua ini melangkah lebih jauh mengkritik OpenAI dan Sam Altman, yang telah menipu dan berkhianat kepada Musk. Musk menuduh adanya "pelanggaran kontrak yang tersurat." Janji OpenAI tidak dipenuhi, dan menjadi pelanggaran kontrak.
Pasca OpenAI, Musk mendirikan lab AI generatif miliknya sendiri yang disebut xAI, yang mengembangkan chatbot Grok dan kini ditanam di platform medsos X (Twitter).
ADVERTISEMENT