Elon Musk Mau Twitter Lebih Seru seperti TikTok

18 Juni 2022 9:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi akun twitter Elon Musk terlihat melalui logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi akun twitter Elon Musk terlihat melalui logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
Elon Musk mengatakan Twitter, media sosial yang dibelinya seharga 44 miliar dolar AS (sekitar Rp 635 triliun), harus lebih menarik seperti TikTok dan WeChat, jika ingin mendapatkan 1 miliar pengguna. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sebuah pertemuan online dengan pegawai Twitter.
ADVERTISEMENT
Twitter disebutnya harus menghasilkan konten yang tidak 'membosankan', dan mencontoh TikTok yang menyajikan konten efektif. Konten yang dimaksud harus membuat pengguna terhibur dan memperoleh informasi.
Twitter selama ini bekerja dengan baik dalam hal menyebarkan berita dan isu serius. CEO Tesla itu juga menjelaskan Twitter harus “berkontribusi pada peradaban yang lebih kuat dan tahan lama di mana kita lebih mampu memahami sifat realitas.”
Orang terkaya di dunia itu turut membandingkan Twitter dengan WeChat, media sosial China yang juga punya layanan pembayaran, game, bahkan ride-hailing.
“Tidak ada yang setara dengan WeChat di luar China,” kata Musk setelah terlambat 10 menit ke pertemuan virtual melalui kamera ponselnya, seperti dikutip The Verge. “Pada dasarnya Anda tinggal di WeChat di China. Jika kita bisa membuat ulang itu dengan Twitter, kita akan sukses besar.”
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Elon Musk saat meninjau lokasi fasilitas produksi roket Space X, di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Menurut Musk, Twitter selama ini gagal menjadi platform pilihan kreator. Kreator lebih memilih platform seperti YouTube karena memiliki monetisasi lebih baik dari Twitter.
ADVERTISEMENT
Prioritas pria berusia 50 tahun itu atas perusahaan akan berputar pada profit. Ia ingin Twitter lebih memaksimalkan fitur subscription sebagai sumber pendapatan.
Elon Musk tidak bisa memastikan ia akan menjadi CEO ketika berhasil mengambil alih perusahaan. Namun ia akan akan terlibat dalam hal produk dan bisnis.