Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabar Musk resmi mengakuisisi Twitter datang dari The Wall Street Journal (WSJ), yang berasal dari sumber terdekat dengan isu tersebut.
Sumber yang identitasnya dirahasiakan juga menyebut orang terkaya di dunia itu turut memecat sejumlah eksekutif Twitter. Mereka adalah Chief Executive Officer Parag Agrawal dan Chief Financial Officer Ned Segal.
Sementara laporan The New York Times menyebut ada beberapa petinggi Twitter lainnya yang juga terdampak PHK, seperti Legal, Policy and Trust Lead Vijaya Gadde, dan General Counsel Sean Edgett. Bahkan, salah satu eksekutif yang dipecat digiring keluar dari kantor Twitter.
Belum diketahui siapa yang akan mengisi posisi kosong di kursi eksekutif Twitter, termasuk CEO.
Twitter sendiri disebut belum memberikan komentar terkait kabar tersebut. Sementara Musk mencuit singkat di akun Twitter pasca-akuisisi, "Burung itu bebas." Burung yang disinggung Musk merujuk pada logo Twitter.
ADVERTISEMENT
Musk merampungkan pembelian Twitter seharga 54,20 dolar per lembar saham, dengan total 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 687 triliun (kurs Rp 15,557). Kesepakatan ini lebih cepat dari tenggat waktu yang diberikan hakim pengadilan Delaware di sidang tuntutan Twitter pada 17 Oktober 2022, yakni Jumat (28/10).
Twitter sempat menuntut Musk karena pernah menyatakan batal mengakuisisinya. Musk beralasan media sosial itu tidak transparan atas laporan bot, sementara Twitter membantah tudingan tersebut dan ingin CEO Tesla itu lanjut beli dengan harga yang sudah disepakati, serta memaksanya menyelesaikan perjanjian di pengadilan.
Musk mengungkap motivasinya membeli Twitter lewat postingan di akun Twitter resminya. Ia mengatakan ingin menjadikan media sosial berlambang burung biru ini sebagai 'alun-alun' digital dengan ruang diskusi yang sehat.
ADVERTISEMENT
"Saat ini ada bahaya besar bahwa media sosial akan terpecah menjadi ruang gema sayap kanan dan sayap kiri yang menghasilkan lebih banyak kebencian dan memecah belah masyarakat kita," tambahnya.
Sebelumnya, Musk melakukan kunjungan ke markas Twitter Rabu (26/10) waktu setempat untuk bertemu dengan petinggi dan pegawai di sana. Kedatangan pria berusia 51 tahun itu terbilang nyentrik, karena dilakukannya sambil membawa wastafel.
Selain itu, Musk juga kedapatan mengubah bio di akun Twitter miliknya menjadi 'Chief Twit' atau 'Kepala Twit'.