news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Foto: Jepang Bikin Robot 'Pengasuh Lansia', Antisipasi Kekurangan Pekerja

28 Februari 2025 19:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti memamerkan sebuah robot humanoid yang kelak dapat merawat lansia di Jepang. Dalam uji cobanya, prototipe berhasil memperagakan keterampilan mengasuh seorang pria untuk menggantikan popok secara lembut dan hati-hati.
ADVERTISEMENT
Robot berteknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ini disiapkan untuk mengantisipasi kekurangan perawat lansia, gegara angka kelahiran di Jepang terus mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Generasi "baby boomer" di Jepang, kelompok yang menonjol akibat lonjakan kelahiran anak pascaperang dari tahun 1947 hingga 1949, semuanya berusia setidaknya 75 tahun pada akhir 2024. Kondisi ini memperburuk kekurangan pekerja perawatan lansia.
"Mengingat masyarakat kita yang sudah sangat lanjut usia dan angka kelahiran yang menurun, kita akan membutuhkan dukungan robot untuk perawatan medis dan lansia, dan dalam kehidupan sehari-hari," kata Shigeki Sugano, profesor Universitas Waseda yang memimpin penelitian AIREC dengan pendanaan pemerintah.
Data Kementerian Kesehatan Jepang menunjukkan jumlah bayi yang lahir di Jepang pada 2024 turun sebesar 5 persen ke rekor terendah 720.988 jiwa. Ini menjadi tahun kesembilan berturut-turut bagi Jepang mengalami penurunan angka kelahiran.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sektor keperawatan sedang berjuang untuk mengisi lapangan pekerjaan. Hanya terdapat satu pelamar untuk setiap 4,25 pekerjaan yang tersedia pada Desember, jauh lebih buruk dibandingkan rasio pekerjaan terhadap pelamar secara keseluruhan yang sebesar 1,22.
Profesor Universitas Waseda Shigeki Sugano berbicara tentang AIREC, robot humanoid yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI), di laboratorium universitas di Tokyo, Jepang 17 Februari 2025. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon