Fotografer Ini Menang Lomba Foto Pakai AI tapi Tolak Hadiahnya, Kenapa?

23 April 2023 15:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pseudomnesia: The Electrician, karya Boris Eldagsen  yang dibuat menggunakan AI, memenangkan Sony Photography Awards. Eldagsen menolak hadiah dan mengajak orang-orang untuk melarng AI ikut lomba seni. Foto: Boris Elgadsen / Photo Edition Berlin
zoom-in-whitePerbesar
Pseudomnesia: The Electrician, karya Boris Eldagsen yang dibuat menggunakan AI, memenangkan Sony Photography Awards. Eldagsen menolak hadiah dan mengajak orang-orang untuk melarng AI ikut lomba seni. Foto: Boris Elgadsen / Photo Edition Berlin
ADVERTISEMENT
Seorang fotografer memenangkan lomba fotografi melalui karya yang dibuatnya dengan bantuan kecerdasan buatan (AI). Namun, seniman tersebut justru malah menolak piala dan hadiahnya.
ADVERTISEMENT
Artis asal Jerman, Boris Eldagsen, mengikuti dan memenangkan kompetisi Sony World Photography Awards 2023 dengan fotonya yang berjudul Pseudomnesia: The Electrician. Eldagsen menulis di keterangan bahwa karyanya merupakan "co-creation", atau dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan.
Karena kategori yang ia ikuti memang kategori kreatif, AI bisa dilihat sebagai utilisasi teknologi terbaru untuk mengeksplorasi dunia fotografi, dan masih masuk kriteria lomba. Itu mengapa Eldagsen iseng memasukkan "karyanya" ke dalam kompetisi.
"Saya mendaftarnya sebagai candaan, untuk mencari tahu apakah kompetisi siap untuk dimasuki gambar AI. (Ternyata) mereka tidak siap," kata Eldagsen di blog resminya, seraya menyebut ini sebagai momen bersejarah untuk fotografi.
Ia menambahkan, tidak sepantasnya gambar buatan AI bersanding dengan foto hasil jepretan seniman manusia dalam satu kompetisi.
ADVERTISEMENT
Eldagsen, yang sudah berkarier sebagai fotografer selama 30 tahun sebelum menggunakan AI, menyerukan diskusi terbuka soal apa yang harus dipertimbangkan dalam fotografi. Dia mengaku aksinya menolak hadiah lomba sengaja dilakukan untuk mempercepat perdebatan apakah AI boleh menjadi bagian dari penghargaan fotografi atau tidak.
Contoh hasil gambar AI DALL-E. Foto: Dok. DALL-E/OpenAI
Juru bicara Sony Photography Awards sendiri sudah angkat bicara terkait isu ini. Mereka merasa Eldagsen telah mengecoh mereka, karena karyanya yang diinput sesuai dengan kategori lomba dan sang artis juga bersikap suportif.
"Karena dia sekarang telah memutuskan untuk menolak penghargaannya, kami telah menangguhkan aktivitas kami dengannya dan sesuai dengan keinginannya telah keluar dari kompetisi," kata juru bicara Sony Photography Awards, seperti dikutip BBC.
Sony Photography Awards juga mengatakan siap membuka diskusi dengan Eldagsen menyangkut topik yang ia angkat.
ADVERTISEMENT

Bukan kasus pertama kali

Ini bukan kali pertama karya AI memenangkan kompetisi seni dan fotografi. Jason M. Allen pernah memenangkan kompetisi Colorado State Fair Fine Arts Competition dengan ilustrasi yang ia buat dengan AI pada Agustus 2022 lalu.
Karya tersebut dihasilkan dengan AI pembuat gambar MidJourney, mirip dengan DALL-E buatan OpenAI. AI seperti ini menghasilkan gambar ilustrasi berdasarkan teks masukan (prompt).
Kemenangan Allen memicu kontroversi. Pasalnya, ia ngotot ilustrasinya yang berjudul Théâtre D'opéra Spatial adalah karya seni, dan ia telah memasukkan usaha yang “banyak” untuk menghasilkan gambar tersebut.
“Ini tidak seperti Anda hanya menghancurkan kata-kata dan memenangkan kompetisi,” katanya kepada CNN.
Total, Allen menghabiskan 80 jam bermain dengan kalimat prompt untuk menghasilkan ketiga gambar yang ia lombakan.
ADVERTISEMENT
“Daripada membenci teknologi atau orang-orang di belakangnya, kita perlu menyadari bahwa itu adalah alat yang ampuh dan menggunakannya untuk kebaikan sehingga kita semua dapat bergerak maju daripada merajuk tentangnya,” tambahnya.
“Saya pikir ada banyak hal yang terlibat dalam karya ini dan menurut saya teknologi AI dapat memberikan lebih banyak kesempatan kepada orang-orang yang mungkin tidak menemukan diri mereka sebagai seniman dengan cara konvensional.”
Boris Eldagsen dan Jason M. Allen mengambil dua posisi yang berbeda terkait pemanfaatan AI dalam berkarya. Eldagsen mengikuti lomba atas kekhawatirannya dengan dunia fotografi yang didisrupsi AI. Sementara itu, Allen mengikuti lomba karena memang merasa karya AI adalah karya seni pada umumnya.
Bagaimana menurut kalian? Apakah gambar buatan AI termasuk karya seni?
ADVERTISEMENT