Gara-gara Video Deepfake, YouTuber Ini Direkrut Studio Film The Mandalorian

29 Juli 2021 7:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Youtuber Shamook poles wajah Luke Skywalker dengan teknologi deepfake di The Mandalorian. Foto: Shamook via YouTube
zoom-in-whitePerbesar
Youtuber Shamook poles wajah Luke Skywalker dengan teknologi deepfake di The Mandalorian. Foto: Shamook via YouTube
ADVERTISEMENT
Kedatangan Luke Skywalker di serial televisi The Mandalorian season ke-2 memberikan kejutan bagi para penggemar Star Wars. Meskipun mengesankan, eksekusinya tampak kurang sempurna hingga mendapat banyak kritikan.
ADVERTISEMENT
Muncullah gagasan yang didorong oleh Youtuber bernama Shamook untuk meningkatkan VFX (visual effects) dengan teknologi deepfake demi memperbaiki tampilan Mark Hamill, pemeran Luke Skywalker, lebih muda lagi. Adegan Luke Skywalker di The Mandalorian yang sudah dipoles dengan teknologi deepfake kemudian Shamook bagikan lewat channel-nya di YouTube
Hasilnya, konten YouTube tersebut mendapat 2 juta lebih views dan disanjung banyak penonton. Gara-gara videonya itu, Shamook direkrut oleh rumah produksi The Mandalorian, Lucasfilm/Industrial Light & Magic (ILM).
Di kolom komentar salah satu video deepfake buatannya, tepatnya di video ia menggantikan Christian Bale dengan Robert Pattinson di film Batman garapan Christopher Nolan, Shamook menulis bahwa penyebab sepinya konten baru yang ia buat karena telah bergabung dengan rumah produksi Star Wars.
ADVERTISEMENT
“Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, saya bergabung dengan ILM/Lucasfilm beberapa bulan lalu sehingga tidak punya waktu untuk mengerjakan konten Youtube baru,” tulis Shamook. Ketika ditanya peran apa yang diemban, dia menjawab jabatan resminya adalah 'Senior Facial Capture Artist.'
Lucasfilm telah mengkonfirmasi perekrutan ini. Perusahaan mengaku selalu mencari seniman-seniman berbakat.
“Selama beberapa tahun terakhir, ILM telah berinvestasi dalam pembelajaran mesin dan AI sebagai sarana untuk menghasilkan karya efek visual yang menarik dan sangat luar biasa melihat momentum membangun di ruang ini seiring kemajuan teknologi,” ujar juru bicara LucasFilm, seperti dikutip IndieWire.
Seorang pria yang mengenakan kostum protagonis StarWars Din Djarin berpose di depan replika Razor Crest raksasa, sebuah pesawat tempur dari serial spin-off StarWars "The Mandalorian". Foto: EVGENIY SOFRONEYEV/AFP
Teknologi penggunaan VFX de-aging (efek visual menghapus penuaan) yang paling banyak datang dari karya Martin Scorsese, The Irishman, yang membuat aktor Robert De Niro terlihat lebih muda beberapa dekade. Efek visual tersebut mendapat kritikan, tapi Shamook lantas memperbaikinya dengan deepfake dan video hasil polesannya telah ditonton 1,2 juta kali.
ADVERTISEMENT
Selain The Mandalorian, Shamook juga membuat deepfake penampilan Tarkin dan Leia di film Rogue One. Ia juga pernah mengubah Tom Cruise berperan menjadi Iron man menggantikan Robert Downey, Jr.