Geram, Mendiang Bos Samsung Pernah Bakar 150 Ribu HP karena Jelek

1 November 2020 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lee-Kun Hee ketika baru saja tiba di Gimpo International Airport, Seoul Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Lee-Kun Hee ketika baru saja tiba di Gimpo International Airport, Seoul Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Samsung punya utang budi yang besar kepada Lee Kun-hee. Di bawah tangan dingin mendiang chairman Samsung itulah perusahaan berhasil menjadi vendor HP terbaik di dunia.
ADVERTISEMENT
Lee telah meninggal dunia pada pekan lalu di usianya yang ke-78. Namun, dia telah meninggalkan warisan besar bagi Samsung yang mungkin tak akan hilang dengan mudah: prinsip untuk menciptakan produk berkualitas tinggi.
Salah satu momentum yang mengubah nasib bisnis handphone Samsung bisa jadi dimulai pada tahun 1995. Sebagian besar, momentum itu dipengaruhi oleh prinsip Lee yang mau agar Samsung punya produk yang memuaskan.
Saat itu, ponsel keluaran Samsung memiliki banyak ulasan negatif dari konsumen. Geram dengan masalah tersebut, Lee memerintahkan agar 150.000 telepon nirkabel yang diproduksi pabriknya dibakar. Alasannya sederhana, ia ingin mengirim pesan bahwa ia tidak akan mentolerir produk yang cacat.
Menurut laporan Yonhap, setelah kejadian itu Samsung mulai lepas landas di bisnis ponsel. Melalui merek ponsel Anycall, Samsung menduduki puncak pasar telepon nirkabel Korea pada tahun 1995.
Logo Samsung. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Ketegasan Lee dalam memimpin Samsung memang beralasan. Menurut Yonhap, kondisi Samsung ketika Lee mulai menjabat sebagai chairman pada 1987 berbeda dengan saat ini.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Samsung cuma perusahaan elektronik gurem kelas dua. Mereka berada di bawah bayang-bayang perusahaan elektronik Jepang seperti Sony.
Kondisi mulai berubah ketika Lee mendeklarasikan inisiatif 'Manajemen Baru' pada 1993. Inisiatif tersebut intinya sederhana, yakni untuk memperbaiki kualitas produk yang dibuat serta meningkatkan proses manufaktur dari A sampai Z.
Setelah deklarasi tersebut, Samsung mulai memperbaiki dirinya sendiri. Misalnya, Samsung mengadopsi sistem yang menghentikan jalur produksi segera saat cacat produksi ditemukan.
Dengan sistem ini, Samsung mengatakan tingkat kerusakannya pada 1993 turun setidaknya 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut catatan Yonhap.
Logo Samsung di salah satu produk laptopnya yang dipajang di Seoul Foto: Reuters
"Chairman Lee adalah seorang visioner sejati yang mengubah Samsung menjadi inovator dan pembangkit tenaga industri terkemuka dunia dari bisnis lokal," kata Samsung dalam sebuah pernyataan kepada Yonhap.
ADVERTISEMENT
"Deklarasi 'Manajemen Baru' pada 1993 adalah pendorong yang memotivasi visi perusahaan untuk memberikan teknologi terbaik guna membantu memajukan masyarakat global."
Tak cuma bisnis ponsel, bawah kepemimpinan Lee lah Samsung mulai merambah bisnis semikonduktor. Ide bisnis semikonduktor bisa dibilang sebagai ide yang kurang menguntungkan saat itu, sejumlah perusahaan elektronik lain ragu dengan bisnis ini di masa depan.
Namun, Lee bersikeras kalau Samsung perlu masuk ke bisnis ini. Menurutnya, bisnis IT akan menjadi kunci di masa depan.
Visi Lee ternyata terbukti. Samsung berhasil muncul sebagai pemimpin dunia dalam pasar chip memori. Perusahaan asal Korea Selatan itu mengembangkan chip memori akses acak (DRAM) 4Gb pertama di industri pada tahun 2001 dan chip 64 Gb NAND Flash pada tahun 2007.
Acara peluncuran produk Samsung. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Sejak 1992, perusahaan telah menjadi pemain teratas di pasar DRAM. Pada kuartal kedua tahun ini, Samsung memiliki 43,5 persen pangsa pasar DRAM global, menurut pelacak pasar TrendForce. Samsung juga mengendalikan pasar flash NAND global dengan pangsa 31,4 persen pada kuartal kedua.
ADVERTISEMENT
Setelah menjabat sebagai chairman perusahaan selama 21 tahun, Lee memutuskan hiatus pada tahun 2008 karena kasus penggelapan pajak. Ia vakum tak terlalu lama. Lee pun kembali mengelola perusahaan pada tahun 2010.
Pada saat itu, situasi bisnis ponsel mulai berbeda dari dekade sebelumnya. Feature phone mulai digantikan oleh keberadaan smartphone, yang nyatanya bakal mendominasi industri ponsel hingga 10 tahun berikutnya.
Di periode kepemimpinannya yang kedua, Lee menginginkan agar Samsung mengembangkan smartphone untuk menantang iPhone milik Apple.
Setelah meluncurkan perangkat Galaxy pertamanya pada tahun 2010, dorongan agresif Samsung dalam bisnis smartphone terbayar tuntas. Seperti yang kita tahu, Samsung saat ini merupakan vendor smartphone Android terbaik di dunia.
Menurut Samsung, Lee juga memiliki pengaruh besar pada sistem perekrutannya. Pada akhir 2019, Samsung memiliki lebih dari 280.000 karyawan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
"Lee memerintahkan Samsung untuk mempekerjakan orang berdasarkan bakat dan keterampilan kerja mereka, bukan pada sekolah atau jenis kelamin mereka," kata perusahaan itu. "Dia telah menekankan bahwa mengamankan dan membina individu bertalenta sangat penting bagi manajemen perusahaan."
***
Saksikan video menarik di bawah ini.