GO-FOOD dan Medsos, Senjata Jualan Kepiting Nyinyir Tanpa Restoran

24 Januari 2018 10:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gilang Margi & Rachman dari Kepiting Nyinyir (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gilang Margi & Rachman dari Kepiting Nyinyir (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Siapa bilang bisnis kuliner tidak bisa berjalan tanpa adanya tempat makan atau restoran. Dengan hanya mengandalkan dapur masak dan media sosial, bisnis kuliner mampu berjalan dan berhasil. Kepiting Nyinyir adalah salah satu contohnya.
ADVERTISEMENT
Roket bisnis Kepiting Nyinyir, yang namanya terinspirasi dari Lambe Turah (akun gosip di media sosial) agar selalu "dinyinyirin" alias dibicarakan banyak orang, bahkan melesat sangat jauh setelah bermitra dengan GO-JEK melalui layanan pembelian dan pengiriman makanan, GO-FOOD.
Konsep bisnis kuliner seperti ini memang sudah dirancang sejak awal berdirinya Kepiting Nyinyir pada 22 Oktober 2016 lalu. Dan cara itu diakui Gilang Margi Nugroho dan Rachman Abdul Rachim, pendiri Kepiting Nyinyir, berhasil memecahkan paradigma orang terhadap bisnis kuliner.
"Kita berangkat dari online. Itu konsepnya 'lu ga perlu tahu tempat kita masak di mana, yang penting makanannya sampai ke tempat lu'," ucap Gilang ketika berbincang dengan kumparan (kumparan.com) di kantor GO-JEK di Jakarta, Kamis (18/1).
ADVERTISEMENT
"Kita memecahkan kebuntuan yang selama ini paradigma orang di mana kalau mau bisnis makanan itu harus punya tempat makan."
Media Sosial, GO-SEND, GO-FOOD
Pada awal bisnis berjalan, Kepiting Nyinyir memilih media sosial Instagram sebagai tempat jualan menu seafood mereka yang unik. Unik di sini karena mereka menggabungkan semua jenis lauk, seperti kepiting, cumi, hingga udang, ke dalam satu paket.
Sementara untuk pengantaran makanan, mereka merekrut ojek pangkalan sebagai kurirnya. Kala itu jumlahnya lima orang kurir.
Dua bulan pertama berjalan ternyata permintaan mereka meningkat dan kelima kurir tersebut tidak cukup untuk melakukan pengantaran makanan ke pelanggan. Dari sini Kepiting Nyinyir melihat GO-JEK sebagai solusi atas permasalahan mereka.
Menariknya, bukan GO-FOOD yang kala itu mereka pakai tetapi layanan pengantaran barang, GO-SEND. Gilang dan Rachman mengaku sama sekali tidak tahu bagaimana caranya bergabung menjadi merchant GO-FOOD di aplikasi GO-JEK.
ADVERTISEMENT
"Mungkin tim dari GO-JEK melihat trafik GO-SEND kita tinggi, tiba-tiba ada nama kita di GO-FOOD. Baru dari situ di-follow up dan kita urus. Itu akhir Januari 2017," kata dua pemilik Kepiting Nyinyir yang sudah bersahabat sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Gilang Margi & Rachman dari Kepiting Nyinyir (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gilang Margi & Rachman dari Kepiting Nyinyir (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
Penggunaan GO-FOOD sangat terasa manfaatnya bagi Kepiting Nyinyir. Tidak hanya berhasil memecahkan masalah pengiriman, GO-FOOD juga jadi ladang baru bagi mereka untuk jualan seafood selain di Instagram.
Terbukti, 70 sampai 80 persen dari total penjualan setiap harinya diklaim Gilang dan Rachman berasal dari GO-FOOD.
"Habit belanja sudah bergeser. Tadinya orang harus datang untuk beli, sekarang orang tinggal klik dan datang barangnya. Kita ambil kesempatan itu. Kita pakailah jasa GO-FOOD, itu jadi solusi banget," ungkap Gilang.
ADVERTISEMENT
Gara-gara GO-FOOD juga Kepiting Nyinyir, yang bermarkas di Duren Sawit, Jakarta Timur, berhasil membuka cabang dapur baru di daerah Bintaro, Tangerang Selatan, pada 10 Januari 2018. Wilayah ini dipilih karena permintaan di sana cukup tinggi dan GO-FOOD memiliki batas jarak pemesanan yang bisa dijangkau sepanjang 25 kilometer dari lokasi merchant.
Berbagi Itu Indah
Gilang dan Rachman tahu kesuksesan mereka tak lepas dari peran mitra pengemudi GO-JEK yang selalu mengantarkan pesanan pelanggan Kepiting Nyinyir. Untuk itu mereka menyediakan hadiah sebagai penghargaan bagi sopir GO-JEK yang rajin mengambil dan mengantarkan pesanan.
"Kita lihat hubungan dengan GO-JEK sebenarnya tidak hanya sebagai mitra saja. Kita bangun kekuatan dengan personal touch sama si driver," kata Rachman. "Jadi kita mengadakan promo kalau setiap driver GO-JEK dalam sehari ambil 5 box pesanan kita, bakal dapat gratis satu box kerang."
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Kepiting Nyinyir juga menyediakan air minum dan pengisian daya ponsel gratis di tempat mitra pengemudi GO-JEK menunggu pesanan makanan. Dari sini mereka sering mendapatkan cerita menarik dan unik yang dibagikan sopir GO-JEK.
Gilang Margi & Rachman dari Kepiting Nyinyir (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gilang Margi & Rachman dari Kepiting Nyinyir (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
Gilang dan Rachman mengaku pernah mendapatkan satu pesanan GO-FOOD dengan jumlah item pemesanan mencapai 10 sampai 15 item. Sopir GO-JEK yang mendapatkan pesanan ini bahkan sampai mengajak temannya untuk bantu membawakan paket makanan ke pelanggan.
"(Isi pesanan) 10 sampai 15 item. Kadang kasihan, tapi mereka (sopir GO-JEK) justru senang karena biasanya (pelanggan GO-FOOD) ngasih tipsnya gede. Pernah diceritakan dapat tipsnya Rp 200 ribu, ditraktir Kepiting Nyinyir juga sering," aku Gilang.
Kegiatan berbagi yang dilakukan Kepiting Nyinyir tidak hanya sampai di sini saja. Gilang dan Rachman juga sering berbagi dalam hal berbagi pengalaman atau tips berbisnis, yang disiarkan melalui video live Instagram setiap minggunya.
ADVERTISEMENT
Sekarang Kepiting Nyinyir menjadi salah satu merchant andalan di GO-FOOD. Bahkan mereka pernah memenangkan penghargaan GO-JEK Award 2017 sebagai merchant dengan item yang paling banyak dipesan di GO-FOOD. Santapan laut mereka bisa kamu dapatkan mulai dari Rp 38 ribu sampai dengan Rp 239 ribu.