Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Go-Jek Angkat Bicara Soal 'Teror' Go-Food yang Menimpa Julianto
9 Juli 2017 10:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, dunia maya sedang diramaikan oleh kasus order fiktif Go-Food yang menimpa seorang pria bernama Julianto Sudrajat (29 tahun) sebagai korbannya. Ia menerima kiriman makanan berkali-kali dalam seminggu belakangan, yang sebenarnya tidak ia pesan. Dia memprediksi ada orang yang memesan makanan-minuman atas namanya, lalu dikirim ke kantor atau rumah, dan meminta Julianto untuk membayar itu semua.
Lantaran kesal dan bingung, Julianto kemudian mengunggah kisahnya tersebut ke Facebook dan mendadak menjadi viral. Teror kiriman makanan lewat Go-Food itu menurut Julianto dilakukan oleh seorang perempuan yang dikenalnya lewat Facebook.
ADVERTISEMENT
Perempuan berinisial AR itu disebut menyukai Julianto, tapi pernyataan cintanya tidak dibalas oleh Julianto.
"Dia sempat menyatakan cintanya, tetapi kan saya belum terima. Dia maksa-maksa banget harus terima, kalau enggak dia akan bunuh diri," kisah Julianto.
Julianto sudah melaporkan masalah ini ke pihak Go-Jek dan manajemen perusahaan on demand itu mengatakan bakal menutup akun yang mengatasnamakan Julianto.
Ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), pihak Go-Jek sendiri hanya memberikan pernyataan ala kadarnya terkait masalah ini dan meminta agar pengguna tak melakukan hal yang merugikan mitra pengemudi atau pengguna lain.
"Go-Jek mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuat order yang bermaksud merugikan mitra driver atau pelanggan lainnya," ujar Rini Widuri Ragilia, PR Manager Go-Jek.
ADVERTISEMENT